Dirjen Pendidikan Islam Kementerian Agama Muhammad Ali Ramdhani mengatakan, kehadiran jurnal ilmiah bereputasi internasional sangat strategis. Terutama, yang fokus untuk disiplin ilmu-ilmu syariah.
"Di samping untuk berkontribusi atas hasil riset dan kajian kesyariahan di dunia global, jurnal bereputasi internasional juga untuk mendorong produktivitas dan daya saing PTKI yang memiliki core business di bidang keislaman secara nyata," kata Ali mengutip keterangan pers Kemenag, Kamis, 18 Februari 2021.
Dhani mengatakan, capaian UIN Syarif Hidayatullah ini sangat luar biasa. UIN Jakarta merupakan satu-satunya UIN di Indonesia yang kini telah memiliki 2 (dua) jurnal yang terindeks di Scopus, sehingga telah terakreditasi Sinta 1. "Selaku Dirjen, saya mengucapkan terima kasih dan selamat untuk UIN Jakarta," ungkapnya.
Baca: Rektor Janji UIN Jakarta Tak Jadi Komersial Bila Jadi PTNBH
Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Amany Lubis menyambut gembira keberhasilan Jurnal Ahkam menembus Scopus. Amany mengaku akan terus mendukung penyiapan jurnal-jurnal di lingkungan UIN Syarif Hidayatullah agar menuju Scopus.
"Program penguatan dan penyiapan jurnal di lingkungan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta akan terus dilakukan untuk meningkatkan reputasi dan rekognisi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta di level internasional. Inilah salah satu upaya UIN Syarif Hidayatullah untuk meningkatkan daya saing di tingkat internasional," tegas Amany.
Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis), Suyito, menyambut gembira dan bersyukur atas capaian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini. Ia mengaku bangga dan memberikan apresiasi tinggi kepada pimpinan UIN, dekan Syariah dan Hukum, serta sivitas akademika UIN Jakarta, khususnya para pengelola jurnal Ahkam.
"Sebab, capaian hingga tembus ke Scopus dan Sinta 1 memerlukan keuletan, kesabaran, dan keseriusan tersendiri," ungkap Suyitno.
Bagi Suyitno, capaian ini semakin mempertegas prestasi dalam ajang Apresiasi Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Adiktis) di akhir 2020 lalu yang menobatkan UIN Jakarta sebagai PTKI Pemilik Jurnal Bereputasi Terbanyak (berdasarkan data ranking jurnal tingkat dunia dan science and technology index).
Dekan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah, Ahmad Tholabi Kharlie menegaskan, indeksasi Jurnal Ahkam ke Scopus menjadi salah satu terget capaian kinerja 2021. Fakultas Syariah dan Hukum memiliki tiga Jurnal Sinta 2 yang bermutu.
"Kita dukung dan arahkan agar semuanya menjadi jurnal ilmiah internasional yang bereputasi," kata Tholabi.
Upaya tembus ke Scopus memang membutuhkan keseriusan dan kesabaran yang luar biasa. Editor in-Chief Jurnal Ahkam, Khamami Zada, menyatakan dirinya telah melakukan persiapan serius sekurang-kurangnya dalam dua tahun terakhir agar tembus Scopus. Menurut Khamami,
"Langkah serius yang dilakukan jurnal Ahkam adalah memperluas jaringan reviewer dan penulis internasional di lima dunia agar jurnal Ahkam lebih terbuka dalam jaringan internasional," kata Khamami.
Baca: British Council Sediakan Beasiswa S2 di Inggris, Khusus Perempuan
Langkah berikutnya yang paling menentukan adalah menyeleksi dan memilih artikel-artikel yang memiliki substansi berbobot, novelty (kebaruan), dan standar bahasa Inggris yang tinggi berdasarkan hasil review secara konsisten dari editor Bahasa Inggris yang dimiliki Ahkam yang notabene jebolan perguruan tinggi ternama di mancanegara. Pola ini memastikan artikel-artikel yang akan diterbitkan memenuhi standar konten dan substansi yang dikehendaki Jurnal Ahkam.
"Kita perluas reviewer dan penulis internasional agar Ahkam terkoneksi secara internasional. Seleksi artikel secara ketat pun dilakukan dengan fokus pada substansi dan bahasa," ujar Khamami.
Ditjen Pendidikan Islam kini memiliki delapan jurnal yang terindeks di Scopus dan terakreditasi Sinta 1, yakni: JIIs (Journal of Indonesian Islam) UIN Sunan Ampel Surabaya; QIJIS (Qudus International Journal of Islamic Studies) IAIN Kudus; IJIMS (Indonesian Journal of Islam and Muslim Societies) IAIN Salatiga; Studia Islamika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta; Al-Jami’ah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta; Journal of Islamic Architecture UIN Maulana Malik Ibrahim; Samarah UIN Ar-Raniry Banda Aceh; dan Jurnal Ahkam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News