Direktur Sumber Daya, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Dirjen Diktiristek), Kemendikbudristek, Mohammad Sofwan Effendi, mengapresiasi program Praktisi Mengajar. Dia mengatakan program itu merupakan wujud kolaborasi antara perguruan tinggi dengan dunia usaha dan dunia industri (DUDI) yang dapat menghadirkan pembelajaran berkualitas bagi mahasiswa.
“Kolaborasi ini bisa saling mengisi di dunia masing-masing. Kehadiran praktisi dan akademisi harus mampu menciptakan perencanaan pembelajaran yang mengedepankan aspek kualitas dan aspek kompetensi bagi lulusan. Di sini pentingnya kolaborasi ini agar dapat saling memberi, saling memanfaatkan di dunia masing-masing,” kata Sofwan dalam keterangan tertulis, Selasa, 14 Februari 2023.
Program Praktisi Mengajar Angkatan 2 membuka peluang bagi lebih banyak kolaborasi antara dosen dengan praktisi di berbagai bidang. Sofwan berharap lebih banyak praktisi, dosen, dan perguruan tinggi yang terlibat dalam Praktisi Mengajar Angkatan 2.
“Saya berharap program ini lebih sukses dibandingkan dengan tahun sebelumnya dengan penambahan perguruan tinggi yang terlibat, penambahan dosen, dan praktisi hebat yang terlibat sehingga mampu menghadapi tantangan global di masa depan,” ujar dia.
Pendaftaran Praktisi Mengajar Angkatan 2 bagi perguruan tinggi, koordinator perguruan tinggi, koordinator dosen, dan praktisi akan dibuka pada 19 Februari 2023. Keterlibatan praktisi dalam ruang-ruang perkuliahan diharapkan menjadi sesuatu yang makin banyak ditemui di perguruan tinggi di seluruh Indonesia.
Kepala Program Praktisi Mengajar dan Wirausaha Merdeka, Gamaliel Waney, mengimbau praktisi agar dapat terus berkontribusi membagikan ilmu dan pengalaman kepada mahasiswa.
“Kami mengundang sebanyak-banyaknya praktisi dari semua bidang untuk ikut bergabung dan ikut membantu membentuk masa depan yang lebih baik bagi para generasi muda penerus bangsa,” tutur dia.
Sejak diluncurkan pada 2022, program ini mendapat animo tinggi dari praktisi. Penyelenggaraan program Praktisi Mengajar 2022 menghasilkan kurang lebih 12 ribu kolaborasi yang melibatkan ribuan praktisi di lebih dari 800 perguruan tinggi di seluruh Indonesia.
“Hal ini menunjukkan banyak sekali profesional muda maupun senior yang tertarik untuk terjun ke dunia pendidikan. Mereka mungkin sudah cukup lama meninggalkan bangku perguruan tinggi dan telah berkiprah di berbagai tempat, tetapi ketika program ini diluncurkan mereka tidak ragu untuk kembali ke kampus,” tutur Ketua Pelaksana Pusat Kampus Merdeka, Gugup Kismono.
Praktisi Mengajar merupakan salah satu program unggulan dalam kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang menjembatani kesenjangan antara perguruan tinggi dengan dunia kerja dan dunia industri. Program ini mendorong kolaborasi aktif praktisi ahli dengan dosen dalam mata kuliah yang disampaikan di ruang kelas untuk memperkaya wawasan mahasiswa melalui pembelajaran holistik yang menghubungkan teori dengan praktik lapangan.
Gugup menjelaskan dunia pendidikan dengan DUDI saling membutuhkan satu sama lain. Perusahaan memerlukan talenta-talenta terbaik, riset-riset unggulan, serta dukungan dalam berbagai bentuk dari perguruan tinggi.
Dia mengatakan di sisi lain, dunia pendidikan juga memerlukan keberadaan perusahaan untuk menyerap lulusan mereka. Perguruan tinggi dan perusahaan atau industri tidak bisa berjalan sendiri-sendiri karena memiliki perhatian dan kepentingan yang saling terkait.
"Harus ada komunikasi intensif, keterlibatan aktif, dan kolaborasi produktif di antara keduanya baik di tingkat institusi maupun di level personal, yaitu melibatkan para praktisi ahli dan dosen,” papar dia.
Gugup mengatakan keterlibatan dalam program Praktisi Mengajar memberi berbagai manfaat bagi praktisi. Seperti kesempatan bertukar pikiran dengan dosen andal dengan kepakaran mendalam serta interaksi dengan anak muda kreatif dan penuh dengan ide-ide segar bisa memperkaya wawasan praktisi.
"Yang pada akhirnya akan bermanfaat bagi karier profesionalnya,” tutur Gugup.
Baca juga: Antusias Tinggi Tapi Masih Banyak yang Bingung Ikut Program Praktisi Mengajar |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News