Dosen Teknologi Sains Data Fakultas Teknologi Maju dan Multidisiplin (FTMM) Universitas Airlangga (Unair), Maryamah. DOK Unair
Dosen Teknologi Sains Data Fakultas Teknologi Maju dan Multidisiplin (FTMM) Universitas Airlangga (Unair), Maryamah. DOK Unair

BSI Kena Serangan Siber, Dosen Unair Bagikan Cara Jaga Data Pribadi

Renatha Swasty • 18 Mei 2023 17:13
Jakarta: Nasabah Bank Syariah Indonesia (BSI) beberapa hari terakhir tengah resah. Sebab, adanya serangan siber yang membuat 15 juta data nasabah pengguna dicuri.
 
Dosen Teknologi Sains Data Fakultas Teknologi Maju dan Multidisiplin (FTMM) Universitas Airlangga (Unair), Maryamah, mengakatan serangan perangkat lunak berbahaya Ransomware perlu diantisipasi. Virus tersebut sengaja menyebabkan gangguan baik pada komputer atau jaringan komputer.
 
“Ransomware merupakan jenis malware yang mengancam untuk mempublikasikan data pribadi korban, mengambil informasi atau memblokir akses secara permanen pada suatu jaringan kecuali peretas mendapatkan uang atau ransom sesuai keinginannya,” ujar Maryamah dikutip dari laman unair.ac.id, Kamis, 28 Mei 2023.

Maryamah menjelaskan biasanya peretas akan mengancam pemilik data dengan sejumlah uang. Apabila tidak terpenuhi peretas akan mempublikasikan data pribadi  atau memblokir akses secara permanen pada suatu jaringan.
 
Pada kasus BSI, peretasan data merupakan data nasabah bank yang berisi informasi rekening, akun mobile banking, hingga informasi lain yang telah berisi uang.
 
“Peretas tidak perlu meminta sejumlah uang kepada customer karena dapat langsung menguras isi rekening dari pengambilan data customer,” beber dia.
 
Dia mengatakan ketika peretasan terjadi sebaiknya segera laporkan kepada pihak berwajib agar tim siber dapat segera menangani dan jangan panik hingga gegabah mengambil keputusan. Selain itu, bila peretas meminta tebusan sebaiknya tidak langsung diberikan karena kita tidak memiliki kepastian apakah data akan kembali setelah uang diberikan.
 
“Beberapa peretas memanfaatkan kondisi psikis dari korban yang panik dengan menawarkan uang namun itu bukan solusi yang terbaik,” tutur dia.
 
Maryamah mengimbau masyarakat selalu waspada dalam menggunakan teknologi. Selain itu, jangan mudah mengakses tautan-tautan asing yang masuk di sosial media.
 
Dia mengatakan sistem berbasis komputer sangat rentan dengan adanya hacking bila tidak ada pembaruan keamanan sistem berkala. Setiap orang mampu menjaga keamanan data dengan cara-cara sederhana.
 
Seperti rutin mengubah password secara berkala hingga memperbarui software. Maryamah juga mengingatkan untuk selalu berhati-hati menyebar data-data privasi seperti NIK atau yang lainnya.
 
“Sering melakukan update perangkat baik smartphone atau laptop. Jangan menggunakan wifi publik yang tidak tepercaya terutama untuk mengakses website atau aplikasi data sensitif seperti mobile banking dan internet banking,” tutur dia.
 
Baca juga: BSI Diserang Ransomware, Apa Itu?

 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id  
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan