Pendanaan ini berbasis kemitraan yang mendorong terbentuknya ekosistem kolaborasi antara Perguruan Tinggi, Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI). Hal itu untuk mengakselerasi konektivitas serta pengembangan iptek di dunia kampus dengan industri.
Pada 2022, Kemendikbudristek mengalokasikan dana matching fund sebesar Rp950 miliar. Kemendikbudristek telah menyediakan platform Kedaireka untuk mendukung penyaluran matching fund dan bertindak sebagai ruang pertemuan antara dosen, peneliti, juga pelaku industri. Hal itu untuk berkolaborasi melahirkan gagasan inovatif dalam menjawab permasalahan yang terjadi di tengah masyarakat.
Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah III Provinsi DKI Jakarta melaksanakan Bimbingan Teknis Penyusunan Proposal Matching Fund Kedaireka Tahun 2022. Sebanyak 80 perguruan tinggi diundang.
LLDikti Wilayah III juga berencana menjalin sinergi dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk kerja sama MBKM dengan pendanaan matching fund. Kepala LLDikti Wilayah III, Paristiyanti Nurwardani, menuturkan saat ini terdapat 297 Perguruan Tinggi Swasta dan 5 Perguruan Tinggi Negeri di lingkungan LLDikti Wilayah III.
“Kami dan segenap perguruan tinggi siap menjalankan roda transformasi dengan mencapai 8 IKU (Indikator Kerja Utama) untuk menjadi pusat inovasi yang akan menjadi solusi dalam menghadapi berbagai tantangan di masyarakat,” kata Paris.
Dengan berbagai potensi dan sumber daya yang dimiliki oleh perguruan tinggi di LLDikti Wilayah III, Paris yakin kedua upaya ini akan lebih meningkatkan produktivitas perguruan tinggi di DKI Jakarta. Yaitu dengan konsorsium perguruan tinggi dan kolaborasi lintas-sektor yang didampingi LLDikti Wilayah III.
“Matching fund di 2022 ini memiliki prioritas dalam bidang ekonomi hijau, ekonomi biru, ekonomi digital, penguatan pariwisata, dan kemandirian kesehatan," tutur Paris.
Dia menyebut pihaknya bersama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan memberi kesempatan bagi dosen dan peneliti di lingkungan LLDikti Wilayah III menghasilkan karya solutif dengan memperoleh pendanaan matching fund. Misalnya, dalam hal penguatan sistem kesehatan masyarakat di DKI Jakarta pada masa pandemi, membuat berbagai prototipe peralatan yang dibutuhkan pemerintah daerah dalam hal penanganan limbah, pembuatan aplikasi untuk Pemprov dari Kampus-Kampus yang menjadi pusat Artificial Intelegence, hingga pengembangan pusat riset terapan.
Paris menuturkan khusus Perguruan Tinggi Vokasi, matching fund akan mengembangkan metode pembelajaran mahasiswa yang terlibat langsung dengan DUDI. Mahasiswa akan mendapatkan pengalaman Project-Based Learning.
“Dengan jalinan sinergi ini, kita akan terus mewujudkan SDM unggul yang berdaya saing” tutur Paris.
Baca: Kedaireka Kurangi Ketergantungan Kampus Terhadap Anggaran Riset dari Negara
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id