Setidaknya sudah lebih dari 1,5 tahun dunia pendidikan menjalankan metode Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Namun, hingga saat ini belum ada disain PJJ yang adaptif dengan masa pandemi.
Koordinator Nasional Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G), Satriwan Salim meminta pemerintah membuat grand desain pendidikan jarak jauh. Desain besar tersebut dinilai juga akan bermanfaat untuk dunia pendidikan di masa depan.
"Grand desain pendidikan jarak jauh ini kita butuhkan. Sebenernya maanfaatnya tidak hanya dirasakan sekarang, tapi juga masa mendatang ketika kita nanti menemui katastropi atau berhadapan dengan pandemi katastropi lainnya," terang Satriwan kepada Medcom.id, Jumat, 15 Oktober 2021.
Baca: Belajar Daring Tak Terhindarkan, Pembangunan BTS Jadi Pekerjaan Rumah Jokowi
Menurutnya, negara harus selalu bersiap dengan berbagai ancaman bencana alam atau pandemi lain. PJJ, kata dia, bukan alat pelarian, namun harus memiliki pakem sebagai suatu sistem.
"Apakah nanti kita akan kembali PJJ saja? Tentu tidak. Maksud saya kalau pilihannya hanya PJJ atau PTM (pembelajaran tatap muka), ini tentu seolah-olah kita menghindari PJJ, lalu karena ada learning loss, ya sudah kita PTM lagi saja," terang dia.
Menurutnya, PTM juga memiliki potensi ancaman kesehatan ketika dijalankam selama pandemi. Makanya, grand desain pendidikan jarak jauh ini dinilai semakin diperlukan.
"Ketika ada katastropi lain, kita sudah punya antisipasi. Sehingga PJJ tidak menghadirkan learning loss. Selama satu tahun pandemi ini memang kami melihat tidak ada grand desain. Yang ada ya, coba-coba saja. Bagaimana pendidikan harus mampu menjawab ancaman pandemi ini, tentu PJJ yang efektif, maka harus ada grand desain," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News