Ilustrasi. Foto: MI/Panca Syurkani
Ilustrasi. Foto: MI/Panca Syurkani

Kemendikbud: Belum Ada Sekolah Jadi Klaster Baru Covid-19

Muhammad Syahrul Ramadhan • 20 Agustus 2020 16:12
Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) memastikan belum ada laporan kalau sekolah yang dibuka menjadi klaster baru penyebaran virus korona (covid-19). Informasi adanya guru dan siswa yang positif covid-19 bukan ketika pembelajaran tatap muka di sekolah.
 
"Kami sudah mengklarifikasi berbagai data ini, dengan semua kepala dinas dan dipastikan saat ini belum ada klaster di sekolah," kata Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Kemendikbud, Jumeri, dalam Program Selamat Pagi Indonesia di Metro TV, Kamis, 20 Agustus 2020.
 
Jumeri menjelaskan, informasi satu siswa positif terinfeksi covid-19 di Tulungagung, Jawa Timur, juga bukan karena pembelajaran di sekolah. Setelah dikonfirmasi, kata dia, siswa tersebut belajar tatap muka dengan guru kunjung. Siswa tersebut juga tertular covid-19 dari ayahnya, yang juga dinyatakan positif covid-19.

"Salah satu orang tua siswa SD itu pedagang mobil yang bepergian kesana kemari, proses penularan justru ketika pembelajaran jarak jauh, ketika masuk sekolah," jelas Jumeri.
 
Kemudian, laporan sebanyak 289 anak positif covid-19 di Papua juga bukan akibat pembukaan sekolah. Data itu merupakan akumulasi dari Maret sampai Agustus 2020. "Kumpulan seluruh ada di bawah 18 tahun yang terkonfirmasi covid-19," jelasnya.
 
Baca: Guru dan Siswa Positif Covid-19 di Kalbar Sebelum Sekolah Dibuka
 
Kasus siswa terkonfirmasi covid-19 di Rembang, Jawa Tengah, kata Jumeri, juga terjadi sebelum dimulainya kegiatan belajar mengajar tatap muka. Sama halnya dengan Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar), kasus covid-19 ditemukan berdasarkan hasil tes sebelum pembukaan sekolah.
 
"Jadi kami belum menemukan klaster-klaster di sekolah," jelasnya.
 
Meski belum menemukan data sekolah menjadi klaster baru penyebaran covid-19, Kemendikbud berharap pemerintah daerah terus menganalisis situasi covid-19 di wilayah masing-masing sebelum membuka sekolah. Kemudian, melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan KBM tatap muka.
 
"Dan mengambil langkah darurat apabila ada perubahan, kejadian di satuan pendidikan. Contoh perubahan status zona, contoh ada perubahan kuning ke oranye atau ke merah, maka tugas Pemda menghentikan KBM tatap muka pada satuan pendidikan yang ada di wilayahnya,” tuturnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(AGA)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan