IBC 2024. Foto: ICAEW
IBC 2024. Foto: ICAEW

Unpad dan UGM Jadi Wakil Indonesia di Kompetisi Ide Bisnis ASEAN dan China

Citra Larasati • 17 April 2024 17:58
Jakarta:  The Institute of Chartered Accountants in England and Wales (ICAEW) kembali menghadirkan Indonesia Business Challenge (IBC) 2024.  Kompetisi ini menawarkan kesempatan besar bagi mahasiswa terbaik di Indonesia untuk menunjukkan bakat terbaiknya di sektor keuangan.
 
Ajang kompetisi bisnis unggulan IBC ini telah berlangsung lima kali.  IBC secara eksklusif terbuka untuk mahasiswa di perguruan tinggi di Indonesia dan dirancang untuk menampilkan bakat dan pemikiran inovatif para pemimpin bisnis masa depan Indonesia melalui ketajaman analisisnya di sektor keuangan.
 
IBC 2024 merupakan kompetisi bisnis yang diikuti oleh 28 tim dari 18 universitas di Indonesia yang masing-masing beranggotakan 6 orang. Sebanyak 28 tim ini bersaing untuk memperebutkan hadiah menarik di kompetisi tingkat nasional.

Sebanyak dua tim meraih juara pertama dan kedua, serta satu pembicara terbaik maju ke babak grand final regional, yaitu ICAEW Mainland China and South-East Asia Business Challenge 2024 yang akan berlangsung di Jakarta pada 11 Mei 2024. Sebelumnya di 2023, perwakilan Indonesia berhasil mengukir prestasi gemilang dengan meraih titel Grand Champion di ajang grand final regional ICAEW 2023. 
 
Kompetisi ini bukan hanya sekadar ajang untuk menunjukkan kecerdasan akademik, namun juga kesempatan untuk membuktikan kemampuan pemecahan masalah, inovasi, dan kemampuan berkomunikasi secara efektif, yang menjadi kualitas utama seorang chartered accountant. "Hal ini selaras dengan visi kami di ICAEW untuk mempersiapkan para pemimpin masa depan yang siap menghadapi tantangan global dalam dunia bisnis," kata ICAEW Head of Indonesia, Conny Siahaan dalam siaran persnya, Rabu, 17 April 2024.
 
Tahun ini, IBC 2024 juga diikuti oleh beberapa universitas yang belum pernah berpartisipasi di ICAEW Indonesia Business Challenge. Dalam proses seleksi, IBC 2024 mengangkat beberapa tema aktual dalam dunia bisnis, seperti digitalisasi, teknologi baru, keberlanjutan, telah diintegrasikan ke dalam kasus yang harus diselesaikan oleh peserta.
 
Sehingga peserta dapat mengaplikasikan pengetahuan akademis mereka dalam situasi yang realistis. Hal ini sesuai dengan perubahan tren dalam profesi keuangan, di mana seorang akuntan tidak hanya dituntut untuk mengolah angka, namun juga menjadi pemimpin yang mampu mengomunikasikan ide dan solusi secara efektif kepada pemangku kepentingan.
 
Sederet pakar keuangan pun didapuk menjadi dewan juri di ajang ini. Mereka adalah Rosita Uli Sinaga selaku Council Member dan Chairperson Comprehensive Corporate Reporting (CCR) Task Force dari Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), Imelda Orbito selaku ESG and Disruptive Event Assurance Leader dari Deloitte Indonesia, Andy Tjia BFP ACA selaku ICAEW Chartered Accountant serta Analis Investasi and ADM Capital, dan yang terakhir Dr. Irwan Djaja, Phd selaku Partner and Chief Executive Officer dari KPMG Siddharta Advisory. 
 
Andy Tjia, perwakilan juri ICAEW IBC 2024 menyebutkan, kerja sama tim merupakan salah satu aspek yang diperhatikan oleh para dewan juri dalam memilih pemenang. Dalam situasi dunia kerja, kerja sama adalah kunci utama dalam menyelesaikan masalah.
 
Para juri ingin melihat bagaimana para peserta bekerja sama. "Selain itu, dari masa pendidikan berpindah memasuki dunia kerja itu kan sangat berbeda. Di dunia kerja, kita harus bisa problem solving isunya dan memberikan solusi yang jelas. Kami para juri melihat, dua tim yg dipilih sebagai pemenang memiliki hal itu. Mereka memiliki kerja sama tim, pemahaman akan studi kasus bisnis, dan juga memiliki pengetahuan technical yang baik," bebernya.
 
Berkat kerja sama tim yang kompak dan memukau, mahasiswa dari Universitas Padjadjaran (Unpad) yang tergabung dalam tim Fantastic Six berhasil membawa kemenangan sebagai juara pertama di ajang ICAEW Indonesia Business Challenge 2024 ini. Tim tersebut berhasil memberikan pemaparan solusi paling realistis sesuai dengan kondisi kerja di sektor keuangan dari studi kasus yang ada.
 
Sementara itu, tim Six Sigma dari Universitas Gadjah Mada (UGM) berhasil meraih juara kedua. Maria L. Sampoerno dari tim WINTER Universitas Indonesia diganjar penghargaan sebagai pembawa materi presentasi terbaik.
 
Irene Tambunan yang mewakili tim Fantastic Six dari Universitas Padjadjaran turut mengungkapkan suka citanya setelah timnya berhasil maju ke babak grand final regional, ICAEW China and South-East Asia Business Challenge 2024.
 
“Puji syukur bahagia sekali bisa mewakili universitas untuk pertama kalinya di ajang IBC 2024 ini. Berkat usaha kerja keras bersama dengan tim, kami bisa sampai ke titik ini," kata Irene.
 
Ke depannya, untuk di tahap grand final regional ICAEW, timnya akan melakukan persiapan secara lebih matang dengan secara rutin mengatur jadwal diskusi bersama tim dan tentunya berusaha secara maksimal dengan melakukan yang terbaik. "Karena ini bukan hanya kemenangan individu, tapi kemenangan besar bersama tim," pungkasnya.
 
Baca juga: Ditolak 17 Kali, Roy Berhasil Masuk FK dan Jadi Mahasiswa Berprestasi Unair

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan