Mereka terdiri atas 30 pedagang yang berjualan di dalam kawasan candi. Pedagang ini tak sekadar diminta berdagang, mereka juga dibimbing agar mengetahui cara berdagang yang benar.
Setelah belajar di Pasar Papringan, Temanggung, mereka bakal dikirim belajar ke Vietnam. Mereka yang dikirim adalah kepala desa dan tokoh-tokoh penggerak budaya dan ekonomi.
"Nanti biar melihat. 'Oh ternyata di sana dengan geografis yang mirip dengan kawasan di Muara Jambi ini bagaimana di sana', nanti diadopsi ke sini. Nilai-nilai baiknya kita bawa ke sini. Tidak harus meniru sana tetapi paling tidak bisa memberikan wawasan baru untuk bisa kita lakukan di sini," kata Kepala BPK Wilayah V, Agus Widiatmoko, saat berbincang di Candi Astano KCBN Muaro Jambi, Sabtu, 3 Februari 2023.
Agus mengungkapkan KCBN Muaro Jambi dikelilingi delapan desa. Desa-desa ini dialiri Sungai Batanghari. Situasi ini mirip dengan Vietnam yang juga memiliki bangunan candi di pinggiran Sungai Mekong. Nah, di Vietnam ini menjadi destinasi luar biasa, bukan hanya aspek pariwisatanya.
"Tetapi nilai-nilai tradisionalnya diangkat betul, kearifan lokal diangkat dan memberi manfaat kemudian ekonomi masyarakat yang ada di pinggiran Sungai Mekong," beber dia.
Mereka bakal pergi belajar ke Vietnam pada 25 Februari-3 Maret 2024. Agus mengatakan pihaknya sengaja tak melepas begitu saja masyarakat yang berada di sekitar KCBN Muaro Jambi untuk berkembang sendiri.
Pihaknya sengaja memberikan pelatihan, teori, praktik, kemudian komparasi, dan penerapan langsung. Sebab, dia ingin warga di sekitar KCBN Muaro Jambi memiliki peningkatan karakter tak sekadar ekonomi.
Agus mengungkapkan pihaknya rutin mengevaluasi pedagang di kawasan KCBN Muaro Jambi. Misalnya, ada pedagang yang pendapatannya selalu lebih rendah ketimbang pedagang lain.
Nah, pedagang ini bakal dikulik lebih jauh alasan pendapatannya rendah. Apakah dari jualannya atau cara berdagangnya yang kurang diterima pengunjung.
"Sehingga supaya ini diikuti yang lainnya. Jadi, penting bagi kami melihat transaksi ini bukan angka tetapi evaluasi per individu bagaimana meningkatkan kapasitas pelaku usaha ini, tidak hanya kapastias barang dagangannya tetapi karakternya kita bentuk supaya menjadi bagus," kata Agus.
Baca juga: Jalan Panjang Revitalisasi KCBN Candi Muaro Jambi: Butuh Puluhan Tahun untuk Memulai |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News