Penandatanganan naskah Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara BRIN dengan SEMOLEC. DOK BRIN
Penandatanganan naskah Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara BRIN dengan SEMOLEC. DOK BRIN

Peneliti BRIN Tekankan Pelaku Industri Juga Mesti Punya Soft Skill

Renatha Swasty • 11 Januari 2024 20:11
Jakarta: Peneliti Ahli Utama Pusat Riset (PR) Pendidikan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Ence Oos Mukhamad Anwas, menekankan pelaku industri tak cuma butuh hard skill, tapi juga soft skill di dunia kerja. Kemampuan soft skill ini, antara lain kemampuan beradaptasi, kemampuan komunikasi, dan sejenisnya.
 
"Selama 3 tahun terakhir, persentase terbesar penyumbang pengangguran terdidik adalah mereka yang memiliki tingkat pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Hal tersebut menjadi kontradiktif, karena tujuan dibuatnya SMK justru untuk memenuhi kebutuhan dunia usaha dan dunia industri untuk lulusan siap kerja," kata Ence saat penandatanganan naskah Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara BRIN dengan SEMOLEC dikutip dari laman brin.go.id, Kamis, 11 Januari 2024.
 
Ence menceritakan awal penelitiannya setelah melihat data tingkat pengangguran terbuka berdasarkan pendidikan. Dari hasil risetnya ditemukan kelemahan lulusan SMK terletak pada soft skillnya.

Fajar, dari bidang Research and development SEAMOLEC menyampaikan pola kerja sama dengan BRIN berfokus pada pengembangan AI dan Internet. Namun, pengembangan pembelajaran yang nyata terjadi di lapangan belum sepenuhnya berbasis AI dan secara implementasi belum dapat dilakukan secara konkret.
 
Dia mengungkapkan beberapa kendala, antara lain kompetensi pengajar dan pola lama yang sudah berjalan, dan telah diterapkan di dunia birokrasi pendidikan.
 
"Dapat kami pahami bersama, output yang dapat dilakukan dari kerja sama ini yang berbentuk buku panduan. Misalnya, mengenai strategi pembelajaran dan prototipe implementasi AI secara bertahap, serta kajian mengenai metaverse,” papar dia.
 
Kepala PR Pendidikan BRIN, Trina Fizzanti, menjelaskan yang paling utama dalam kerja sama penelitian dan penerapan teknologi termasuk digitalisasi pembelajaran, AI, dan sebagainya harus berpusat pada manusia (Human Center).
 
"Hal-hal lain yang perlu ditekankan, adalah kebiasaan dan budaya manusia yang dapat menerima dan mau berubah dalam penerapan teknologi, khususnya dalam pengembangan pendidikan," jelas dia.
 
Trina yakin penelitian bersama antara BRIN dan SEAMOLEC dapat berjalan sesuai harapan dan menghasilkan penelitian yang berguna bagi semua pihak. Pihaknya beruntung dapat bekerja sama dengan SEAMOLEC yang memiliki global network yang sangat luas.
 
"Penandatangan naskah ini merupakan tindaklanjut dari diskusi pada 2023, tentang kemungkinan dilakukannya kerja sama riset dan inovasi dalam bidang pendidikan di Indonesia," ugkap dia.
 
Direktur SEMOLEC Wahyudin menyatakan penandatanganan naskah tersebut merupakan sebuah langkah baik untuk memperluas jaringan kerja sama dengan BRIN. "BRIN merupakan sebuah organisasi riset dan inovasi yang ada di Indonesia yang memiliki banyak peneliti dalam berbagai bidang, termasuk pendidikan. Ikatan kerja sama ini membuka terobosan baru dalam dunia pendidikan," tutur dia.
 
Wahyudin mencontohkan bagaimana China yang saat ini perkembangan pendidikannya sangat maju. Bukan hanya proaktif, bahkan agresif untuk bisa bersaing dengan negara besar seperti Amerika Serikat.
 
Trina sependapat dengan Wahyudin mengenai pesatnya perkembangan pendidikan di China. Sebab, saat ini negara tersebut telah mengembangkan kurikulum berbasis Artificial Intellegence (AI).
 
"Kami memandang pentingnya pengembangan program pendidikan berbasis digital dan perlu terus dilakukan riset dan inovasinya" tutur dia.
 
Program kerja sama ini akan berlangsung mulai 2024-2029. Salah satu program yang diharapkan BRIN dan mendapat dukungan dari SEAMOLEC, antara lain bentuk expert discussion melalui network yang dimiliki untuk mengembangkan pendidikan berbasis digital.
 
Baca juga: Masa Depan Industri di Indonesia Bisa Cerah dengan AI, Tapi Masih Banyak yang Takut

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan