Ilustrasi sekolah. Medcom.id
Ilustrasi sekolah. Medcom.id

Resmi Jadi Kurikulum Nasional, Yuk Kenali Lebih Jauh Tentang Kurikulum Merdeka!

Putri Purnama Sari • 27 Maret 2024 16:30
Jakarta: Kurikulum Merdeka resmi diberlakukan secara nasional untuk sekolah di seluruh Indonesia di jenjang pendidikan anak usia dini (PAUD), pendidikan dasar (SD), dan pendidikan menengah (SMP, SMA).
 
Pemberlakuan ini tertuang dalam Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Permendikbudristek) Nomor 12 Tahun 2024.
 
Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikbudristek Anindito Aditomo mengatakan Kurikulum Merdeka diresmikan untuk sekolah se-Indonesia untuk meningkatkan kualitas pendidikan tanpa pandang kondisi perekonomian siswa dan orang tua, fisik, dan mental. 

Kurikulum Merdeka ini juga diharapkan dapat mendukung guru sebagai peta dalam memberikan pembelajaran sesuai konteks murid dan sekolah.
 
"Memaksakan yang tidak sesuai konteks dan kondisinya, ini yang kita hentikan di Kurikulum Merdeka," kata Anindito dalam konferensi pers kurikulum untuk jenjang PAUD, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah di Gedung A Kemendikbudristek, Jakarta, Rabu, 27 Maret 2024.
 
Lantas, apa itu Kurikulum Merdeka? Dan apa saja kelebihan dan kekurangannya? Berikut Medcom.id telah merangkum informasinya.
 
Baca juga: Sah! Kurikulum Merdeka Jadi Kurikulum Nasional

Pengertian Kurikulum Merdeka

Kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam di mana konten akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi.
 
Selain itu, guru juga memiliki keleluasaan memilih berbagai perangkat ajar sehingga pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat peserta didik.
 
Kurikulum Merdeka menggunakan basis projek untuk menguatkan pencapaian profil pelajar Pancasila. Projek ini dikembangkan berdasarkan tema tertentu yang ditetapkan oleh pemerintah. Projek tidak diarahkan untuk mencapai target capaian pembelajaran tertentu, sehingga tidak terikat pada konten mata pelajaran.
 
Baca juga: Kurikulum Merdeka Diyakini Bertahan Meski Ganti Menteri

Kelebihan Kurikulum Merdeka

Kurikulum merdeka tentunya disiapkan karena memiliki kelebihan tertentu. Dilansir dari laman kemdikbud, berikut adalah kelebihan kurikulum merdeka:

1. Lebih sederhana dan mendalam

Kurikulum merdeka diterapkan agar siswa dapat lebih berfokus pada materi yang esensial terhadap pengembangan kompetensi. Proses pembelajaran juga diharapkan akan lebih mendalam, bermakna, tidak terburu-buru dan menyenangkan.

2. Lebih merdeka

Seperti namanya, kurikulum ini tentunya akan membuat siswanya dapat lebih merdeka. Merdeka disini adalah para siswa bisa memilih mata pelajaran sesuai dengan minat, bakat, dan aspirasinya. Selain itu, guru juga diharapkan bisa mengajar sesuai tahap capaian dan perkembangan siswa.

3. Lebih relevan dan interaktif

Pembelajaran melalui kurikulum merdeka akan lebih mengutamakan kegiatan proyek yang dapat memberikan kesempatan lebih luas kepada peserta didik untuk secara aktif mengeksplorasi isu-isu aktual misalnya isu lingkungan, kesehatan, dan lainnya untuk mendukung pengembangan karakter dan kompetensi Profil Pelajar Pancasila.
 
Baca juga: Nadiem Sebut Kehadiran Kurikulum Merdeka Agar Guru dan Siswa Senang

Kekurangan Kurikulum Merdeka

Namun, saat ada kelebihan tentu akan ada juga kekurangannya. Berikut adalah kekurangan kurikulum merdeka seperti dilansir dari guraru.org.

1. Persiapan yang belum matang

Tahukah kamu, kurikulum merdeka baru diluncurkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi pada tahun 2021. Kurikulum baru ini dinilai masih belum matang persiapannya sehingga diperlukan pengkajian dan evaluasi yang lebih mendalam agar penerapannya efektif dan tepat.

2. Sistem yang belum terencana dengan baik

Selain itu, dalam penerapan kurikulum merdeka juga terdapat bagian prosedur pelaksanaan pendidikan dan pengajaran masih minim pembahasan mengenai upaya peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia. Oleh karena itu, kurikulum ini dinilai belum menuju kepada sistem pendidikan dan pengajaran yang terencana dengan baik.

3. Kurangnya sumber daya manusia

Seperti yang kita tahu, kurikulum merdeka yang baru diluncurkan ini juga tentunya memerlukan sosialisasi dan persiapan yang matang agar mempunyai sistem yang terstruktur dengan baik. Oleh karena itu, kurikulum ini juga memerlukan SDM yang matang, yaitu tenaga pendidik yang cakap agar pelaksanaan kurikulum dapat berjalan lancar. Dalam hal ini, SDM yang tersedia masih kurang memadai.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan