"Kita mau bikin kurikulum yang membuat guru dan murid senang belajar. Sudah, itu poinnya. Kadang-kadang kita terlalu repot dalam berbagai macam terminologi yang terlalu akademis atau apa," ujar Nadiem di Gedung A Kemendikbudristek, Jakarta, Rabu, 27 Maret 2024.
Dia menjelaskan kebutuhan Kurikulum Merdeka menjadi kurikulum nasional untuk memberikan kompetensi sesuai kehidupan nyata di antaranya kolaborasi dan kreativitas. Menurutnya, kurikulum sebelumnya lebih menekankan pada proses menghafal.
"Kemampuan-kemampuan di dunia nyata seperti kolaborasi, kreativitas yang jauh lebih penting daripada menghafal dan mengambil ujian. Sejak kapan kita di dunia pekerjaan ada ujian Bapak Ibu? Tidak," tegas dia.
Nadiem mengungkapkan ada tiga tema esensial dalam Kurikulum Merdeka. Pertama, materi jauh lebih ringkas dan sederhana serta fokus pada konten esensial.
"Materi tidak dipadatkan dengan titipan dari berbagai macam pihak yang korbannya menjadi murid. Di mana semua orang ingin masukin lagi konten, masukin lagi konten, tambah bukunya berjejel," tutur dia.
Dia menilai kurikulum dengan materi banyak membuat guru hanya fokus menyelesaikan kurikulum saja. Dengan demikian, guru tidak memiliki fleksibilitas dalam pembelajaran.
Kedua, fleksibilitas. Sebagai contoh, guru bisa mengulang pembelajaran jika ada murid yang membutuhkan.
"Banyak orang punya salah paham dengan Kurikulum Merdeka. Bilangnya ini kurikulum yang oh ini hanya untuk guru-guru, anak-anak hanya untuk anak-anak pintar, guru-guru yang sudah jago kompetensinya. Salah total," ucap dia.
Ketiga, pembelajaran holistik dengan menjadikan nilai-nilai Pancasila sebagai fondasi kurikulum. Tema tersebut diimplementasikan melalui berbagai macam project based learning seperti Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5).
"Jadi, sekali lagi banyak orang yang baru mendengar sekarang karena baru dengar di sosial media sekarang. Kurikulum Merdeka diluncurkan itu setelah total kurikulum merdeka sudah tiga tahun kita mengimplementasi Kurikulum Merdeka," tutur Nadiem.
Baca juga: Kurikulum Merdeka Diyakini Bertahan Meski Ganti Menteri |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News