Tim Alpha Ecobot SD Sint Yoseph Kabanjahe (dari kiri ke kanan: Kenzo Immanuel Sembiring, Gracia Hasiholan Br Sembiring, Jose Alvaro Ginting, dan Ibas Halomoan Silaban). Medcom.id/Renatha Swasty
Tim Alpha Ecobot SD Sint Yoseph Kabanjahe (dari kiri ke kanan: Kenzo Immanuel Sembiring, Gracia Hasiholan Br Sembiring, Jose Alvaro Ginting, dan Ibas Halomoan Silaban). Medcom.id/Renatha Swasty

Kisah Siswa SD dari Kabanjahe, Jualan Demi Ikut Kompetisi hingga Raih Medali Perdana di Ajang Robotik Internasional

Renatha Swasty • 11 Agustus 2025 09:03
Taichung: Empat siswa SD Sint Yoseph Kabanjahe, Kabupaten Karo, Sumatera Utara senang bukan main ketika nama timnya diumumkan memenangi kompetisi di ajang World GreenMech 2025. Mereka meraih medali Perunggu pada kategori R4M Basic jenjang Elementary School.
 
Capaian ini makin istimewa karena ini kali pertama mereka mengikuti kompetisi robotik internasional ini. Tim Alpha Ecobot itu beranggotakan Gracia Hasiholan Br Sembiring, Kenzo Immanuel Sembiring, Jose Alvaro Ginting, dan Ibas Halomoan Silaban. 
 
Perjalanan tim Alpha Ecobot hingga meraih medali tak mudah. Setelah memenangi kompetisi yang sama di ajang nasional, mereka berkesempatan mengikuti ajang internasional. 

Namun, ikut ajang internasional yang diadakan di Taichung, Taiwan ini tentu tak mudah. Sebab, butuh persiapan khususnya biaya.
 
“Pertama-tama itu kalau berpikir berjuang ke Taiwan tentunya itu membutuhkan energi yang ekstra. Mengapa? Karena kami harus mengupayakan urusan materi,” ungkap Kepala Sekolah SD Sint Yoseph Kabanjahe, Kabupaten Karo, Isabella, saat berbincang dengan Medcom.id, Jumat, 8 Agustus 2025.
 
Setelah menimbang, akhirnya sekolah memutuskan memberangkatkan tim ikut kompetisi internasional menjelang penutupan pendaftaran. Usai itu, sekolah mengumpulkan orang tua untuk membicarakan masalah biaya.
 
Beruntung, kata Isabella, orang tua bersedia membantu berkolaborasi mencarikan dana. Tak berlama-lama, sekolah langsung tancap gas mencari dana.
 
“Kami membuat proposal kepada orang-orang murah hati, membuat bazar juga di gereja dan sekolah,” beber Isabella.
 
Issabela menyebut siswa dilibatkan mencari dana agar mereka tak sekadar tahu diberangkatkan. Tapi, juga memahami perjuangan tak sedikit untuk bisa ikut kompetisi internasional ini.
 
Namun, keterbatasan biaya membuat siswa perwakilan sekolah yang jumlahnya 22 orang tak bisa semuanya ikut. Akhirnya, dua tim berjumlah tujuh siswa beserta dua pendamping berangkat mengikuti World GreenMech 2025.
 
Kisah Siswa SD dari Kabanjahe, Jualan Demi Ikut Kompetisi hingga Raih Medali Perdana di Ajang Robotik Internasional
Tim Omega Ecobot SD Sint Yoseph Kabanjahe meraih STEAM Overseas Award. Medcom.id/Renatha Swasty

Kompetisi robotik perdana internasional langsung sabet medali

Tim Alpha Ecobot sendiri terbentuk belum setahun. Robotik merupakan intrakururikuler yang baru tersedia pada Oktober 2024.
 
Meski begitu, siswa yang ikut robotik punya prestasi membanggakan. Pada Januari 2025, mereka ikut kompetisi GreenMech Regional disusul ke tingkat nasional.
 
Hasil baik di tingkat nasional membawa mereka ke kompetisi internasional. Ketua tim, Gracia Hasiohlan Br Sembiring, mengungkapkan tim berlatih keras jelang kompetisi.
 
“Latihan dari Senin-Jumat dari jam 08.00-16.00,” beber Gracia.
 
Tim yang beranggotakan siswa kelas 5 dan 6 SD itu mengikuti World GreenMech 2025 kategori R4M Basic. Robot for Mission atau R4M adalah kompetisi merancang robot menggunakan prinsip saintifik berbasis STEAM dan membuat program koding agar robot dapat menyelesaikan misi. 
 
Pada kompetisi kali ini, robot ditantang memindahkan barang-barang di Terminal Pelabuhan Peti Kemas. Tim mesti mengoperasikan tiga robot dengan perangkat seperti smartphone, pads, atau laptop. 
 
Semua misi mesti dilakukan selama dua menit dan barang dipindahkan ke tempat yang telah ditentukan. Gracia mengungkap timnya sempat mengalami kendala ketika menyiapkan robot.
 
“Motor (untuk) robot kami rusak. Akhirnya kami mengubah modul selama 13 menit,” ungkap Gracia.
 
Beruntung, timnya kompak dan segera memperbaiki kerusakan pada robot. Akhirnya, robot dapat kembali berjalan dengan baik hingga akhirnya menyelesaikan misi dan membawa pulang juara untuk sekolah.
 
Gracia senang bisa membawa pulang medali. Apalagi, ini merupakan ajang perdana robotik internasional yang diikuti sekolahnya.
 
Tak cuma itu, Sint Yoseph Kabanjahe juga membawa pulang penghargaan STEAM Overseas Award. Isabella bahagia capaian siswanya sangat membanggakan.
 
“Robotik ini kan sesuatu yang masih baru untuk kami. Kita bersyukur mencetak prestasi yang luar biasa. Karena hal baru, masih meraba-raba tapi hasilnya luar biasa,” ujar Isabella.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan