Kondisi ini bukan soal belum terbiasa minum susu, melainkan ketidakmampuan tubuh mencerna laktosa, yaitu gula alami yang terdapat dalam susu. Dikutip dari akun Instagram @ruangguru, intoleransi laktosa terjadi ketika tubuh kekurangan enzim laktase.
Enzim ini seharusnya memecah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa agar dapat diserap oleh tubuh. Pada orang intoleran, laktosa yang tidak tercerna akan difermentasi oleh bakteri di usus besar, yang akhirnya menimbulkan gejala seperti mules, kembung, dan diare.
Sayangnya, kondisi ini tidak bisa diatasi hanya dengan 'membiasakan diri' minum susu. Menambah porsi susu justru bisa memperparah gejala, bukan menyembuhkan.
Baca juga: Minum Susu 2 Liter Sehari Bikin Anak Tinggi? Pakar IPB Peringatkan Bahaya Konsumsi Berlebihan |
Namun, bukan berarti kebutuhan kalsium harus dikorbankan. Ada beberapa alternatif yang bisa dipilih:
- Mengonsumsi susu sapi bebas laktosa
- Mencoba produk susu fermentasi seperti kefir yang kandungan laktosanya lebih rendah
- Mengandalkan sumber kalsium dari makanan lain seperti sayuran hijau (bayam dan kale), ikan kecil yang bisa dimakan bersama tulangnya (seperti ikan teri), serta kacang-kacangan dan olahannya seperti tempe dan susu kedelai
Menjaga kecukupan gizi memang penting, tetapi harus disesuaikan dengan kondisi tubuh. Kalau memang tidak cocok dengan susu sapi, tidak perlu dipaksakan. Masih banyak pilihan lain untuk tetap sehat dan kuat. (Antariska)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News