Salah satu scene dalam MV Linkin Park - What I've Done. DOK YouTube Linkin Park
Salah satu scene dalam MV Linkin Park - What I've Done. DOK YouTube Linkin Park

Lirik Lagu Linkin Park What I've Done dari Kacamata Analisa Semiotika, Ini Maknanya

Ilham Pratama Putra • 10 Februari 2025 14:27
Jakarta: Linkin Park siap mengguncang Jakarta lewat FROM ZERO WORLD TOUR di Stadion Madya Gelora Bung Karno (GBK) pada Minggu, 16 Februari 2025. Tur dunia ini diumumkan setelah Linkin Park memiliki formasi baru.
 
Formasi baru ini diumumkan setelah Linkin Park hiatus selama hampir satu dekade. Pembentukan formasi baru ini tak lepas dari meninggalnya vokalis Linkin Park, Chester Bennington.
 
Kini, posisi vokalis Linkin Park diisi oleh Emily Armstrong. Saat Emily diumumkan menjadi vokalis baru, Linkin Park juga mengeluarkan single baru nerjudul The Emptiness Machine.

Lagu-lagu milik Linkin Park banyak yang menjadi hits. Salah satunya What I've Done.
 
Bahkan, What I've Done juga digunakan sebagai official soundtrack dari film Transformers. What I've Done merupakan salah satu lagu dalam album Minutes to Midnight.
 
Pada 2022, mahasiswa Universitas Negeri Jakarta, Marthio Satrio Wibowo, meneliti lagu What I've Done lewat analisis semiotika Roland Barthes. Penelitian tersebut diunggah dalam jurnal milik UNJ yang ditayangkan pada repository.unj.ac.id.
 
Penelitian menguak makna dari lagu What I've Done. Lagu “What I’ve Done” merupakan lagu tentang penyesalan seseorang atas kesalahannya.
 
Namun, penelitian lain pada media video clip, menunjukkan hasil sedikit berbeda secara analisa semiotika.
 
Baca juga: Intip Keseruan Linkin Park Night Jelang Konser di Jakarta

Pada versi video klip, lagu “What I’ve Done” merupakan lagu mengenai refleksi sosial dari pengabaian umat manusia terhadap lingkungan mereka secara tersirat. Lagu “What I’ve Done” membawa pesan kritik sosial dan harapan untuk membangun kembali dunia yang rusak.

Sejarah Linkin Park

Linkin Park awalnya dibentuk oleh Mike Shinoda dan Mark Wakefield bersama beberapa teman masa sekolah pada tahun 1996. Awalnya, band tersebut bernama Xero.
 
Chester Bennington baru bergabung sebagai vokalis pada Maret 1999 dan menulis lirik dengan Shinoda untuk materi debut album mereka, Hybrid Theory. Awalnya, rekaman lagu milik mereka tak ada label yang menggubris.
 
Mereka mengerjakan ulang materi selama dua bulan di kediaman Shinoda. Linkin Park dipilih sebagai nama grup dan Hybrid Theory tetap menjadi judul album.
 
Album debut ini meraup sukses besar secara komersial. Enam album penuh dan sejumlah album lain menyusul rilis hingga 2017, termasuk One More Light yang baru dirilis pada Mei 2017.
 
Linkin Park dan keluarga harus berpisah dengan Chester dengan cara menyakitkan. Chester meninggal bunuh diri di Los Angeles pada Kamis pagi, 20 Juli 2017 waktu setempat.
 
Dia ditemukan gantung diri di Palos Verdes Estates, tepat di hari ulang tahun Chris Cornell, sahabatnya. Sebelumnya, Cornell meninggal bunuh diri dengan cara serupa di hotel Detroit pada 18 Mei 2017.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan