Dosen Sastra Inggris STIE Perbanas, Firda Juwita yang menjadi pemateri dalampembuatan ketupat mengatakan, ada sedikit kesulitan saat mengajari mahasiswa asing itu dalam membuat ketupat.
"Sulit juga bikin ketupat, anak muda saja sulit bikin ketupat. Tapi di keluarga saya sudah biasa bikin, makanya saya tawarkan untuk menjelaskan pembuatan ketupat ini," kata Firda seperti dikutip dari Antara.
Dengan pertukaran budaya itu, diharapkan dapat menjadi media memperkenalkan para mahasiswa asing pada tradisi Lebaran di Indonesia. "Makanya menjelaskan ketupat ini dibuat dari apa dan bagaimana tradisinya, karena ketupat banyak ditemukan di Indonesia meskipun sayurnya beragam di tiap daerah," tuturnya.
Baca: Satwa di Ragunan Menikmati Ketupat
Ketua Bidang Kerja Sama STIE Perbanas, Fuad Armansyah mengatakan, kegiatan itu merupakan bagian dari program pertukaran budaya yang melibatkan 32 mahasiswa dari Texas dan California serta 30 mahasiswa STIE Perbanas dari berbagai jurusan yang tergabung dalam English Club.
"Kami tidak ada jurusan bahasa, makanya kami pilih yang dari klub, sehingga mereka mudah dalam berkomunikasi dengan mahasiswa asing," ujarnya.
Mahasiswa asal Texas A&M University, Analie Krone mengungkapkan, membuat ketupat merupakan hal yang unik dan menarik. Apalagi di tempat asalnya tidak ada makanan yang dibungkus dengan daun kelapa muda seperti ketupat.
"Membuatnya susah juga, tapi saya sudah bisa membuat beberapa. Awalnya
sulit, tapi anyamannya mirip seperti membuat tempat penyimpanan," ujar Analie.
Ia juga belum pernah mendengar tradisi Lebaran, sehingga tradisi lebaran di Indonesia menjadi hal yang sangat menarik bagi Analie. "Rasanya ketupat lebih enak dari nasi, seperti sereal lembek," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News