"Penurunan skor literasi membaca pelajar Indonesia harus segera disikapi dengan langkah-langkah strategis yang mampu meningkatkan kembali minat baca yang merupakan bagian penting dari upaya mewujudkan bangsa pembelajar," kata Rerie, sapaan karib Lestari Moerdijat, dalam keterangan tertulis, Senin, 22 Januari 2024.
Catatan Programme for International Student Assessment (PISA) yang diinisiasi oleh Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) skor literasi membaca pelajar di Indonesia terus menurun. Pada 2015 skor PISA untuk literasi membaca pelajar Indonesia tercatat 397, tahun 2018 sebesar 371, dan tahun 2022 sebesar 359.
Rerie mengatakan di tengah kondisi global yang sarat perubahan, dibutuhkan SDM yang memiliki kemampuan sebagai pembelajar. Kemampuan untuk memahami berbagai informasi dan keterampilan melalui membaca sangat penting dalam upaya mewujudkan bangsa pembelajar.
Dia menyebut upaya peningkatan literasi membaca membutuhkan langkah sistemik dan konsisten, kualitas pembelajaran yang baik dan kurikulum yang adaptif, serta kompetensi guru yang terus ditingkatkan. Anggota Komisi X DPR RI dari Dapil II Jawa Tengah itu mengakui sejumlah daerah semangat menjalankan sistem pendidikan nasional yang lebih adaptif.
Semangat itu, harus diimbangi juga dengan kesiapan infrastruktur pembelajaran yang mendukung proses adaptasi tersebut. Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu mendorong pemangku kepentingan di tingkat pusat dan daerah segera mempersiapkan infrastruktur yang dibutuhkan dalam proses belajar dalam upaya meningkatkan literasi membaca peserta didik di Tanah Air.
Baca juga: Data Rapor Pendidikan dan PISA Mesti Digunakan untuk Tingkatkan Kualitas |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News