Ilustrasi bullying. Medcom.id
Ilustrasi bullying. Medcom.id

Psikolog Unair Tekankan Pentinganya Peran Orang Tua dan Sekolah Cegah Bullying

Renatha Swasty • 17 Oktober 2023 16:15
Jakarta: Kasus bullying marak terjadi akhir-akhir ini di kalangan sekolah dasar, menengah, bahkan perguruan tinggi. Psikolog Universitas Airlangga (Unair), Tiara Diah Sosialita, mengatakan dampak yang ditimbulkan kasus bullying berdampak besar dari sisi korban, pelaku, dan sanksi sehingga seharusnya mendapatkan perhatian khusus.
 
“Permasalahan yang menahun ini sudah saatnya segera diberantas hal ini akan berdampak pada generasi muda sebagai penerus bangsa kita. Perlu adanya kolaborasi berbagai pihak untuk menyelesaikan masalah tersebut, kita tidak dapat tinggal diam saja,” tegas Tiara dikutip dari laman unair.ac.id, Selasa, 17 Okotber 2023.
 
Tiara menjelaskan merujuk perspektif psikologi sosial, salah satu penyebab kasus bullying adalah karena kesalahan pada norma sosial yang menormalisasi kasus bullying. Hal itu merupakan kesalahan fatal pada lingkungan sekolah.

Dia menilai tidak ada ketegasan kebijakan sekolah kepada pelaku kasus bullying. Hal itu dapat mengakibatkan tersedianya ruang bagi pelaku untuk bebas dan tidak memberikan efek jera.
 
Sebaiknya, setiap sekolah dan instansi mana pun harus menegakan kebijakan yang tegas dalam memberantas tindakan bullying. Tiara menyebut tidak adanya alur yang jelas bagi korban untuk melaporkan kasus bullying.
 
Hal itu menimbulkan rasa keraguan pada korban untuk berani speak up dan memberikan ruang nyaman untuk membagikan kejadian traumatisnya. Dia mengatakan permasalahan bullying di sekolah merupakan hal yang sangat kompleks.
 
"Perlu adanya, kesadaran dari pihak sekolah untuk menangani hal ini. Ditambah, adanya media sosial yang menjadi sasaran empuk untuk melakukan cyberbullying di luar sekolah,” ungkap dia.
 
Tiara menyebut ada dua pihak yang memegang peranan penting dalam pencegahan bullying, yakni orang tua dan sekolah. Sekolah harus membangun budaya aman bullying pada sekolah.
 
Hal tersebut dapat dimulai dari hal terkecil dengan cara intoleransi tindakan bullying sekecil apa pun oleh berbagai lapisan baik dari petinggi dan siswa di sekolah.
 
Orang tua juga memegang peran penting agar anak terhindar dari bullying. Salah satunya, dengan komunikasi dua arah dengan memberikan ruang nyaman pada anak untuk menceritakan yang telah terjadi serta tidak memberikan justifikasi pada anak.
 
“Kita sadari bahwa dalam penanganan bullying ini memerlukan berbagai pihak untuk turun tangan. Sudah bukan zamannya untuk menyalahkan satu sama lain pada permasalahan tersebut dan harus membentuk kerja sama yang baik dari berbagai lapisan,” tutur dia.
    
Baca juga: 7 Dampak Negatif Bullying bagi Korban yang Perlu Diwaspadai

Kuliah di kampus favorit dengan beasiswa full kini bukan lagi mimpi, karena ada 426 Beasiswa Full dari 21 Kampus yang tersebar di berbagai kota Indonesia. Info lebih lanjut klik, osc.medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan