"KPAI mendorong tes swab, bukan rapid test. Kepada seluruh guru. Kepada siswa bisa acak," kata Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Bidang Pendidikan Retno Listyarti dalam Rakornas KPAI, Kamis, 27 Agustus 2020.
Retno mengapresiasi Pemda Kalimantan Barat yang melakukan tes sebelum membuka sekolah. Pola itu seharusnya dicontoh Pemda lainnya.
"Hasil tes yang dilakukan oleh pemerintah Kalimantan Barat pada guru awal pengetasan delapan guru positif, 14 siswa positif data tersebut menjadi dasar pemerintah provinsi secara bjiak menunda pembukaan sekolah. Ini patut menjadi contoh bagi kepala Dinas daerah lain," terangnya.
Baca: Data Guru Honorer Penerima Subsidi Gaji Diusulkan Mengacu Dapodik
Usulan ini, lanjut dia, berlaku juga untuk SMK. Tes usap perlu dilakukan terhadap para guru yang membimbing peserta didik melaksanakan pembelajaran praktikum.
"Maka mestinya ada tes PCR untuk guru-guru yang akan terlibat mendampingi anak-anak yang praktik di bengkel maupun laboratorium," jelasnya.
Selain, itu KPAI juga menekankan dalam pembukaan sekolah harus mengutamakan adaptasi kebiasaan baru (ABK). Sekolah dan pemerintah daerah mesti melakukan edukasi, kepada warga sekolah dan orang tua siswa. "Tidak sekadar sosialisasi adaptasi kebiasaan baru," tegasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News