Mendikbudristek Nadiem Makarim. Foto: Medcom.id/Muhammad Syahrul Ramadhan.
Mendikbudristek Nadiem Makarim. Foto: Medcom.id/Muhammad Syahrul Ramadhan.

BEM UI Nilai Nadiem Cuek terhadap Aspirasi Mahasiswa

Ilham Pratama Putra • 20 Oktober 2021 20:05
Jakarta: Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia (UI) memberikan catatan kritis terhadap kepemimpinan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Nadiem Makarim. Selama memimpin, BEM UI menilai Nadiem cuek terhadap aspirasi mahasiswa.
 
Ketua BEM UI Leon Alvinda menyebut selama ini Nadiem kurang mengayomi warga pendidikan, khususnya jenjang pendidikan tinggi. Berbagai aspirasi mahasiswa, kata dia, banyak yang tak digubris.
 
"Aliansi mahasiswa pun sudah berkali-kali melakukan  demonstrasi, membuat kajian, serta policy brief sebagai upaya mendapat perhatian pemerintah. Akan tetapi, pemerintah, Nadiem, sama sekali tidak menggubris aspirasi yang disampaikan oleh mahasiswa," ujar Leon dalam keterangannya kepada Medcom.id, Rabu, 20 Oktober 2021.

Menurut dia, selama kepemimpinan Nadiem, kebebasan aspirasi mahasiswa kurang mendapat perhatian. Bahkan, mereka yang bersuara lantang malah mendapat perilaku diskriminasi.
 
Baca: Nadiem Diminta Perkuat Sinergi dengan Pemda Terkait Sekolah Penggerak
 
Ia mencontohkan, pada Desember 2019, empat mahasiswa Universitas Khairun Ternate di drop out (DO) secara sepihak karena terlibat dalam aksi demonstrasi. Mahasiswa Universitas Negeri Semarang juga terkena sanksi  akademik setelah melaporkan rektornya ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atas dugaan korupsi, pada 2020.
 
"Pengurus Lembaga Pers Mahasiswa FISIP Universitas Sriwijaya yang diancam sanksi akademik akibat menerbitkan karya jurnalistik berupa karikatur yang mengkritik isu UKT di kampus pada 2021, dan lain-lain," tuturnya.
 
Menurut dia kondisi tersebut bertolak belakang dengan apa yang dijanjikan pemerintah. Ia mengatakan, pemerintah seharusnya menjamin kemerdekaan kehidupan dunia pendidikan.
 
"Nyatanya, ucapan tersebut bertolak belakang  dengan realitas yang terjadi bila melihat absennya pemerintah menanggapi serangan terhadap kebebasan akademik yang semakin marak dalam dua tahun ke belakang," tuturnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan