Dalam pidatonya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada upacara peringatan 17 Agustus 2021 menekankan pada dua hal. Yakni komitmen untuk membangun Tanah Papua melalui peningkatan Dana OTSUS menjadi 2,25 persen dan perbaikan tata kelola OTSUS, serta fokus untuk memperbaiki kualitas SDM, untuk mendorong percepatan pembangunan tersebut.
"Ini termasuk di Papua, bahwa fokus utama adalah di pengembangan SDM Orang Asli Papua (OAP), termasuk melalui pendidikan tinggi ini," kata Staf Khusus Presiden Jokowi asal Papua, Billy Mambrasar dalam keterangannya, Kamis, 19 Agustus 2021.
Billy menjelaskan, bahwa animo pemuda dan pemudi Papua untuk menempuh pendidikan tinggi tidak surut. Baik melalui program-program lain seperti Beasiswa OTSUS melalui BPSDM baik di dalam maupun luar negeri, Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADIK), termasuk tingginya animo untuk belajar di kampus-kampus lokal di Papua dan Papua Barat.
“Saya berada di Serui saat dilakukannya tes masuk calon mahasiswa Baru, dan Jumlah Pendaftar Kampus II UNCEN di Kabupaten Kepulauan Yapen, tersebut membludak melebihi kuota ketersediaan kursi, sehingga Dinas Pendidikan Kabupaten Kepulauan Yapen, Provinsi Papua kebingungan menetapkan jumlah yang akan diterima masuk sebagai mahasiswa” imbuh Billy.
Billy menambahkan bahwa walaupun sudah ada banyak sekali perguruan tinggi swasta, serta tiga kampus negeri di Papua dan Papua Barat, akan tetapi ternyata dibutuhkan lebih banyak lagi, untuk melakukan akselerasi pendidikan tinggi di Tanah Papua.
Jokowi, kata Billy, sangat menekankan bahwa pembangunan di Papua harus didorong oleh Orang Asli Papua, dan menyediakan akses pendidikan seluasnya untuk mereka harus dilakukan, untuk menyiapkan SDM yang aka mempercepat proses pembangunan tersebut.
"Ini beliau sampaikan langsung pada Rapim yang dihadiri oleh berbagai Kementerian dan Lembaga pada tanggal 22 Juli tahun 2021 yang lalu," kata Billy.
Baca juga: Masuk ITB di Usia 16 Tahun, Mahasiswa Termuda Ini 2 Kali Akselerasi di Sekolah
Adapun pada 2020 lalu, sebagai bentuk komitmen Jokowi mempercepat pembangunan di Papua dan Papua Barat, dikeluarkan Instruksi Presiden Nomor 9 tahun 2020, yang terdiri dari berbagai rencana aksi pembangunan menggunakan anggaran APBN, di berbagai sektor di Papua.
Rencana aksi pembangunan tersebut, berfokus pada peningkatan kualitas pelayanan kesehatan, aksesibilitas pendidikan, serta percepatan pembangunan ekonomi. Saat ini, rencana aksi pembangunan tersebut dikelola oleh Desk Papua Bappenas, dengan kordinasi komando dari Wakil Presiden RI.
“Masih ada diskusi dengan Pihak UNCEN terkait kuota, karena kurang lebih hanya sekitar 80 Mahasiswa yang diterima, akan tetapi hingga sekarang, sudah dua gelombang Pendaftaran, jumlahnya hampir melebihi 200 peserta tes, artinya antusiasme anak-anak Papua terhadap keberadaan kampus ini sangat tinggi," ujar Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kepulauan Yapen, Daniel Reba.
Calon mahasiswa yang mendaftar adalah Putra dan Putri asli Papua, yang bukan hanya berasal dari wilayah Kabupaten Kepulauan Yapen dan Kabupaten waropen. Akan tetapi juga dari kabupaten-kabupaten lain sekitar di Teluk Cenderawasih, seperti Mamberamo, Nabire, Biak, Supiori, Wondama, dan Manokwari.
“Selain dari Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, kampus ini juga akan menyediakan jurusan Teknik Informatika, menampung lulusan kerja sama Pemda Yapen dengan Kampus Institut Pertanian Bogor, yang selama beberapa tahun ke belakang ini, mengadakan bersama pendidikan diploma dalam bidang ini," kata Kiriweno.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id