Nadhira Nuraini Afifa (Foto:Instagram @nadhiraafifa)
Nadhira Nuraini Afifa (Foto:Instagram @nadhiraafifa)

Nadhira Nuraini Afifa, Mendunia Tak Melunturkan Nilai Pancasila dan Keindonesiaan

Ilham Pratama Putra • 06 Desember 2020 18:32
Jakarta: Menempuh studi kedokteran di Harvard University, Amerika Serikat, nyatanya tak membuat nilai-nilai Pancasila dan ke-Indonesiaan Nadhira Nuraini Afifa luntur. Sebagai generasi muda Indonesia, Nadhira tidak hanya berhasil memperkenalkan Indonesia di mata dunia, namun juga mampu memegang teguh nilai-nilai Pancasila.
 
"Nilai Kebinekaan global kalau dalam Profil Pelajar Pancasila yang saat ini tengah gencar digaungkan pemerintah, itu yang paling menonjol di kalangan anak muda Indonesia yang ada di luar negeri. Kalau untuk saya sendiri, nilai kebinnekaan global itu yang membuat saya bisa beradaptasi sama lingkungan. Saya tidak mau tertutup, tapi juga terbuka, namun bisa bertahan dengan prinsip dan enggak lupa sama kebudayaan Indonesia sendiri," ujar Nadhira dalam program Ngobrol Asyik "Ngobras" di siaran langsung Instagram @medcomid, Selasa 1 Desember 2020.
 
Siapakah Nadhira Nuraini Afifa? Nadhira adalah mahasiswi asal Indonesia yang menempuh pendidikan S2 di Department of Global Health and Population, Harvard T.H. Chan School of Public Health. 

Mewakili angkatannya, Nadhira terpilih sebagai commencement student speaker dalam wisuda daring Harvard 2020. Dalam pidatonya, Nadhira menyinggung pentingnya peran ahli kesehatan masyarakat yang dapat menyelamatkan hidup jutaan orang dan meningkatkan taraf kesehatan masyarakat. Nadhira juga menyampaikan pentingnya kolaborasi dan dedikasi tenaga kesehatan untuk melawan pandemi covid-19.
 
Lebih lanjut Nadhira menjelaskan, profil Pelajar Pancasila menjadi salah satu kiat suksesnya dalam menjalani studi master di kampus bergengsi di Amerika Serikat itu. Dokter yang kini bertugas di Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Kemang Medical Care ini tetap memegang teguh norma dan budaya Indonesia meski berada di Amerika.
 
"Bahkan, aku jadi bangga dan menunjukkan ke-Indonesiaanku di sana. Aku juga sampai main angklung itu dalam tujuh bulan ada sampai tiga kali," katanya.
 
Nadhira mengaku, dirinya justru banyak menyerap nilai Profil Pelajar Pancasila saat berada di negeri Paman Sam tersebut. Nilai-nilai Pancasila semestinya tertanam dalam Profil Pelajar Pancasila besutan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) itu, namun belum banyak diterapkan di dunia pendidikan Indonesia pada umumnya.
 
"Critical thinking (bernalar atau berpikir kritis), kalau di budaya Barat mereka berani berpendapat, mengkritisi sesuatu. Speak up di kelas, menyanggah pendapat orang lain. Nah, mungkin ini di Indonesia harus diasah lagi," tuturnya.
 
Selain itu kemampuan untuk berkolaborasi. Nilai dalam Profil Pelajar Pancasila ini juga perlu diasah dan diterapkan dalam ruang-ruang kelas di Tanah Air.
 
"Kita harus bisa solider. Mungkin kita bisa menyiapkan segala sesuatu secara independen. Tapi kalau kita memiliki kemampuan untuk solider kita bisa saling membangun satu sama lain," ucap Nadhira menambahkan.
 
Terakhir, Profil Pelajar Pancasila yang banyak dikembangkannya di Amerika adalah ialah nilai kreativitas. Dia berpesan, dalam menjalankan studi, pelajar Indonesia harusnya tidak melulu bergantung pada guru.
 
"Pendidikan di Indonesia sepertinya selalu menitikberatkan pada guru, akhirnya siswa kurang kreatif. Nilai kreativitas ini harus didukung biar nanti bisa bikin research sendiri. Nilai itu yang perlu dilatih di dunia pendidikan Indonesia, sama kayak critical thinking tadi," katanya tegas.
 
Profil Pelajar Pancasila merupakan salah satu visi dan misi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang tertuang dalam dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2020 tentang Rencana Strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2020-2024.
 
Profil Pelajar Pancasila adalah perwujudan pelajar Indonesia sebagai pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai nilai-nilai Pancasila dengan enam ciri utama, yaitu beriman, bertakwa kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia, berkebinnekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, serta kreatif.
 
Nadhira Nuraini Afifa, Mendunia Tak Melunturkan Nilai Pancasila dan Keindonesiaan
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(CEU)




BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan