Bengkel konversi sepeda motor listik di STP Otomotif ITS. DOK ITS
Bengkel konversi sepeda motor listik di STP Otomotif ITS. DOK ITS

ITS Kembangkan Bengkel Konversi Sepeda Motor Listrik

Renatha Swasty • 31 Desember 2024 09:04
Jakarta: Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) mengembangkan Bengkel Konversi untuk sepeda motor listrik dari Science Techno Park (STP) Otomotif ITS. Bengkel yang telah ada sejak 2022 tersebut dikembangkan agar tidak hanya dapat melakukan konversi, tetapi juga mampu melakukan pengujian dan produksi.
 
Manajer STP Otomotif ITS, Bambang Sudarmanta, menyampaikan bengkel konversi tersebut merupakan bentuk dukungan ITS terhadap percepatan pemakaian kendaraan listrik di masyarakat. Ini merupakan salah satu strategi untuk mengurangi emisi karbon dioksida di lingkungan sesuai target yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
 
“Bengkel ini memfasilitasi pengubahan kendaraan dengan penggerak mesin pembakaran dalam menjadi penggerak motor listrik,” ujar dosen Departemen Teknik Mesin ITS tersebut dalam keterangan tertulis yang diterima Medcom.id, Selasa, 31 Desember 2024.

Bambang menjelaskan sebelumnya setiap bengkel konversi masih harus mengirimkan hasil konversinya ke balai uji milik Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk pengujian. Hal ini menyebabkan biaya yang dibutuhkan dalam konversi menjadi sangat besar.
 
Akhirnya, pada tahun 2023 terdapat perubahan peraturan yang mengklasifikasikan bengkel konversi menjadi tipe A dan tipe B. Bengkel konversi tipe A merupakan bengkel yang memiliki izin untuk melakukan konversi kendaraan, mengajukan uji per tipe, dan melakukan pengendalian kualitas sendiri setelah memperoleh sertifikat uji tipe.
 
Baca juga: Tim Mahasiswa ITS Rancang Jembatan dengan Konsep Diagonal Arch Bridge

Sedangkan, bengkel konversi tipe B hanya memiliki izin untuk melakukan konversi dan mengajukan uji per unit kendaraan. “Dengan adanya revisi ini, bengkel konversi yang sudah ada sebelumnya otomatis akan masuk sebagai tipe B,” ujar Bambang.
 
ITS telah menyiapkan dan mengembangkan bengkelnya agar sesuai dengan standar yang telah ditetapkan agar dapat menjadi bengkel konversi tipe A. Seperti penambahan ruang dan tata letak untuk desain, simulasi, produksi, dan pengujian teknis, peningkatan sumber daya manusia (SDM), hingga peningkatan fasilitas.
 
Selain itu, STP Otomotif ITS juga mengembangkan media komunikasi seperti website dan media sosia sebagai sarana promosi dan layanan pelanggan. Kini, bengkel konversi tersebut sedang dalam proses pengajuan sertifikasi.
 
Ia mengungkapkan tahap verifikasi telah berhasil dilalui dan akan memasuki tahap visitasi pada awal 2025. “Jika telah tersertifikasi maka kita bisa melakukan uji untuk roda dua, tiga, empat, atau seterusnya,” ujar dia.
 
Hingga kini, Bengkel Konversi STP Otomotif ITS telah berhasil mengonversi beberapa kendaraan. Antara lain Yamaha Vixion, Honda CB 150, Yamaha Scorpio, Honda Beat Fi, Yamaha NMax, dan masih banyak lagi.
 
Bengkel ini juga memproduksi beberapa produk custom, seperti E-Trail, E-Scrambler, Roda 3 Sampah EV, hingga i-Car ITS. “Produksi custom ini maksudnya kita membuat produk tersebut dari nol,” jelas Bambang.
 
Ia berharap pengembangan Bengkel Konversi STP Otomotif ITS ini dapat menguatkan ekosistem ITS dalam mendukung penggunaan kendaraan listrik. Selain itu, bengkel ini juga diharapkan dapat menjadi wadah pembelajaran bagi mahasiswa.
 
“Sehingga saat lulus nanti mereka sudah memiliki kemampuan yang cukup tinggi,” harap dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan