Ibni akan melaksanakan penelitian tesis dengan beasiswa di Belanda, tepatnya di Network Architecture and Services (NAS) group di TU Delft dengan Prof. Robert Kooij.
“Alhamdulillah yang kali ini rezeki, saya hubungi profesor di sana juga sangat welcome dengan berbekal dari pengalaman-pengalaman sebelumnya,” ujar Ibni dikutip dari laman itb.ac.id, Kamis, 13 Februari 2025.
Program beasiswa ini diinisiasi oleh Bandoengse Technische Hoogeschool Fonds (BTHF) dan I&P Indonesia. BTHF bekerja sama dengan Institut Teknologi Bandung (ITB) untuk meningkatkan pendidikan dan riset di ITB.
I&P Indonesia merupakan fasilitator pertukaran pengetahuan dan keahlian intelektual dan profesional Indonesia di Belanda. Ibni mendapatkan informasi beasiswa tesis dari bidang akademik Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB.
Tesis Ibni akan mempelajari mengenai network traffic menggunakan machine learning. Dalam tesisnya, dia perlu mengambil data yang tidak ada di Indonesia.
“Saya mau ambil original data telekomunikasi atau traffic di sana untuk memprediksi keakuratan dan kecocokan penggunaan 5G. Kebetulan TU Delft memiliki banyak kerja sama dengan provider telekomunikasi di sana,” kata dia.
Baca juga: Mau Kuliah S2 di ITB? Ini Program, Tahapan Seleksi hingga Cara Daftarnya |
Perempuan yang hobi lari dan tenis ini menyukai bidang telematika setelah banyak menjalani akademi, konferensi, dan kompetisi di berbagai negara, seperti Korea Selatan, New Zealand, China, dan masih banyak lagi. Kegiatan yang diikuti di luar negeri terkait bidang telekomunikasi seperti internet governance, datacom, security, dan network automation.
Saat ini, 5G sudah diimplementasikan di Belanda. Hal itu memotivasi Ibni mengeksplorasi dan mendapatkan insight baru di Negeri Kincir Angin yang memungkinan untuk diimplementasikan di Indonesia.
Dia sudah melakukan riset mengenai tesis ini sejak semester dua perkuliahan S2-nya dan telah berhasil diterima untuk publikasi di konferensi internasional dengan judul “Evaluating Time Series Approaches for Cellular Network Traffic Forecasting”.
Ibni sangat terbuka untuk belajar lebih banyak dan membagikan pengalaman maupun wawasannya. Sehingga, tentu menjadi poin utama dari kerja sama antara beasiswa ini, ITB, dan pihak Belanda.
“Semoga dengan melakukan riset di Belanda bisa membangun relasi antara ITB dan TU Delft lebih baik ke depannya di bidang riset," harap Ibni.
Dia juga berharap penelitiannya bisa bermanfaat untuk perkembangan teknologi telekomunikasi di Indonesia. Ibni berpesan pada mahasiswa ITB lain bisa mengikuti jejaknya.
"Harapannya untuk adik tingkatku bisa berkesempatan juga nantinya untuk riset ke Belanda dan mengaplikasikan teknologi baru yang sesuai untuk diterapkan di Indonesia,” tutur dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News