Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR) menyediakan program peminatan Aktuaria yang berada di bawah naungan Program Studi (Prodi) Matematika UNPAR.
Untuk menjadi seorang aktuaris andal, seseorang harus memiliki kmampuan matematika, ekonomi, dan statistika. Meski masih berada di lingkup matematika, program peminatan aktuaria melatih mahasiswanya menjadi seorang yang mampu memperhitungkan peluang sekaligus risiko, serta dampak ke depan.
Aktuaria UNPAR layak dijadikan pilihan bagi mereka yang ingin menjadi seorang ahli dalam menyelesaikan persoalan-persoalan aktual pada sebuah bisnis, khususnya yang berhubungan dengan risiko.
Mahasiswa Aktuaria UNPAR akan dibekali berbagai mata kuliah yang berhubungan dengan lintas disiplin ilmu. Mata kuliah yang akan mahasiswa temui di antaranya Pengantar Matematika Asuransi, Matematika Asuransi, Teori Suku Bunga Lanjut, Model Survival, Teori Risiko, dan Ekonometrika Keuangan.
Dosen Program Aktuaria UNPAR Felivia, MActSc, ASAI menuturkan aktuaria merupakan keahlian pengukuran dan perhitungan dampak finansial atas kejadian tak tentu di masa mendatang. Terutama yang menyangkut masalah risiko, dengan menggunakan ilmu teori peluang, ekonomi, pemrograman komputer, dan statistika.
"Aktuaria di Indonesia sebenarnya sudah ada sejak tahun 1964, yakni seiring berdirinya Persatuan Aktuaris Indonesia (PAI). Namun karena kurang dipahami masyarakat, profesi aktuaris di kalangan masyarakat belum terlalu dikenal hingga baru-baru ini gencar dipromosikan, serta adanya pendirian program peminatan atau jurusan aktuaria di beberapa kampus, termasuk UNPAR. Di UNPAR, aktuaria sudah ada sejak 2008, namun baru disahkan sebagai sebuah program peminatan pada 2019," tutur Felivia.
Meski baru diresmikan sebagai program peminatan pada 2019 lalu, Felivia menyebutkan Aktuaria UNPAR unggul jika dibandingkan universitas lainnya, khususnya di kalangan perguruan tinggi swasta (PTS).
UNPAR merupakan universitas swasta pertama dan satu-satunya (hingga September 2021) yang memiliki perjanjian kerja sama penyetaraan ujian dengan PAI. Terdapat empat mata ujian yang dapat disetarakan melalui kelulusan beberapa mata kuliah dengan standar nilai tertentu.
“Sekarang ini, banyak kampus yang menawarkan program aktuaria. Namun mereka tidak tahu apakah kurikulum yang ditawarkan sudah cukup untuk mendidik para lulusannya menjadi seorang aktuaris dengan kompetensi yang andal. Sejak 2008, Matematika UNPAR telah mencetak aktuaris dan berdiskusi dengan para alumni tentang aplikasi ilmu yang dipelajari dalam pekerjaan. Diskusi ini juga yang mempengaruhi kurikulum yang ada di Matematika UNPAR hingga sekarang ini,” ucapnya.
Program Aktuaria yang berinduk pada Prodi Matematika yang memiliki Akreditasi "Unggul" hingga 2025 (sebelumnya akreditasi "A" sejak tahun 2005) pun menjadi modal bagi mahasiswa dan calon mahasiswa untuk belajar lebih mendalam tentang ilmu-ilmu yang fundamental dan esensial dalam pembelajaran aktuaria.
Kendati demikian, tentunya ada tantangan awal dalam mengikuti ujian untuk menjadi seorang aktuaris. Saat ini terdapat tujuh ujian awal agar dapat menjadi seorang Ajun Aktuaris (ASAI). Dengan kuliah di UNPAR, seorang mahasiswa berpotensi mendapatkan empat penyetaraan mata ujian, serta lulus tiga mata ujian lainnya secara mandiri agar mendapatkan dua gelar (S.Si dan ASAI) saat lulus nanti.
"Karena ilmu aktuaria ini juga telah digencarkan di kalangan siswa SMA, maka mahasiswa juga perlu mengembangkan soft skill dan mengikuti internship untuk mengasah kemampuan berkomunikasi dan penyelesaian masalah,” ujarnya.
Saat ini setiap perusahaan asuransi dan dana pensiun minimal membutuhkan satu orang aktuaris yang telah bergelar Fellow Society of Actuaries of Indonesia (FSAI) untuk mengatur keuangan perusahaan.
Jika merujuk Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No. 71/POJK.05/2016 tentang Kesehatan Keuangan Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi, tenaga Aktuaris wajib dimiliki oleh perusahaan paling lambat 31 Desember 2017.
Tak hanya itu di negara-negara maju, perusahaan besar seperti Tesla dan Uber pun sudah mempekerjakan aktuaris sehingga bisa dikatakan lingkup kerja aktuaris tidak hanya di bidang asuransi.
"Namun jumlah aktuaris di Indonesia masih minim di perusahaan asuransi, sehingga tenaga aktuaris di perusahaan non-asuransi pun masih terbatas," kata Felivia.
Peluang Kerja
Seorang lulusan aktuaria memiliki peluang kerja menjanjikan. Hal ini karena masih rendahnya pesaing yang ada dibandingkan dengan profesi lain yang memiliki kekhususan keterampilan, yakni menyelesaikan permasalahan dengan ilmu matematika, statistika, pemrograman komputer, dan ekonomi.
Lulusan aktuaria dapat bekerja sebagai aktuaris di perusahaan asuransi jiwa, umum, reasuransi, dana pensiun, konsultan aktuaria, lembaga pemerintah, maupun sebagai akademisi. Tidak tertutup kemungkinan aktuaris juga bekerja sebagai ahli manajemen risiko, analis keuangan, analis data, dan lainnya. karena ilmu yang dipelajari mencakup profesi-profesi tersebut.
"Masih sedikit orang yang dapat menguasai semua bidang ini dan juga tidak semua orang dapat konsisten dalam mengikuti ujian aktuaria yang ada. Aktuaris pun dikenal sebagai profesi dengan bayaran tinggi karena belum banyaknya orang dengan keahlian ini,” kata Felivia.
Jalur Tanpa Tes
Menyambut datangnya mahasiswa baru 2022, UNPAR telah membuka seleksi tanpa tes melalui seleksi Program PMDK (Penelusuran Minat dan Kemampuan) yang telah dibuka sejak 1 September 2021 hingga 2 November 2021.
Seleksi Program PMDK yang ditawarkan UNPAR tidak memungut biaya apapun.
Seleksi Program PMDK UNPAR tahun akademik 2022/2023 dilakukan secara online dengan mengisi/melengkapi formulir isian yang tersedia sesuai petunjuk melalui laman https://pmb.unpar.ac.id. Seleksi ditujukan bagi siswa kelas XII atau kelas 3 SMA/SMK/Sederajat di seluruh Indonesia pada tahun ajaran 2021/2022.
UNPAR pun menawarkan delapan program peminatan teranyar dengan skill set mumpuni sebagai jawaban kebutuhan terkini. Selain Aktuaria, tujuh program peminatan lainnya adalah Data Science, Mekatronika, Bisnis Digital, Fisika Medis, Integrated Arts, Chemical Business Development, serta Manajemen Bisnis Keluarga dan Kewirausahaan.
Informasi selengkapnya bisa dilihat di laman pmb.unpar.ac.id atau melalui Layanan Informasi PMB UNPAR dengan mengirimkan pesan pada e-mail admisi@unpar.ac.id, telepon (022) 2032655 atau info lebih lanjut di akun @unparofficial (Instagram) dan @unpar (Official Line).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News