Guru Besar Ilmu Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Airlangga (Unair), Bagong Suyanto, mengatakan ini merupakan fenomena urbanisasi. Dia mengatakan saat ini fenomena urbanisasi tidak hanya peristiwa hijrahnya penduduk desa ke kota.
“Sebuah wilayah yang berubah menjadi perkotaan juga bisa disebut dengan urbanisasi. Jadi, bukan sekadar perpindahan dari desa ke kota tapi beberapa daerah-daerah akan berubah menjadi perkotaan,” kata Bagong dikutip dari unair.ac.id, Selasa, 19 September 2023.
Dia memaparkan tren perubahan wilayah ini bisa digambarkan sebagai tangga berundak. Jadi, tangga yang paling tinggi adalah kota besar.
"Dari desa ke kota kecil, kota menengah, lalu paling tinggi kota besar,” papar dia soal penduduk desa yang hijrah ke kota.
Bagong juga menjelaskan saat ini sudah ada indikasi mengenai penduduk yang menjadi warga global. Hal ini terjadi akibat teknologi yang mengalami perkembangan cepat.
“Saat ini dunia sudah tidak memiliki batasan ruang dan waktu, sehingga masyarakat bisa bekerja dan tinggal di mana saja. Sekarang sudah mulai ada orang-orang yang menjadi warga global,” papar dia.
Dampak yang terjadi dari hijrahnya penduduk desa ke kota akan menyebabkan daerah pedesaan kekurangan sumber daya. Salah satunya, ketersediaan bahan pangan seperti beras.
Bagong menjelaskan tanda-tanda dari dampak tersebut sudah terlihat saat ini. “Penduduk desa sekarang sudah banyak yang enggan bertani, banyak yang enggan tinggal di desa dan lahan pertanian semakin hilang berganti menjadi perumahan serta lahan bisnis,” beber dia.
Dampak tersebut ternyata berimbas pada swasembada pangan yang mengalami penurunan. Hal ini telah masyarakat rasakan. Buktinya, semakin mahalnya harga beras.
“Isu harga beras sekarang semakin naik sehingga pemerintah terpaksa impor beras dari luar negeri. Ini menandakan swasembada pangan sudah tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan,” ungkap dia.
Bagong turut menyampaikan solusi untuk menghadapi dampak tersebut, yaitu memperbaiki ekosistem sektor pertanian. Perbaikan ini memiliki tujuan untuk menjadikan sektor pertanian di desa tidak kalah menarik dari sektor di perkotaan.
“Harus ada perbaikan nilai tukar petani. Mau tidak mau harus ada penghargaan kepada mereka, sehingga keengganan masyarakat untuk bertani bisa dikurangi. Lalu pertanian memiliki daya tarik yang tak kalah dengan sektor di perkotaan,” ujar dia.
Baca juga: Cegah Urbanisasi, Pemerintah Dorong Desa Jadi Pusat Ekonomi Baru |
Kuliah di kampus favorit dengan beasiswa full kini bukan lagi mimpi, karena ada 426 Beasiswa Full dari 21 Kampus yang tersebar di berbagai kota Indonesia. Info lebih lanjut klik, osc.medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News