“Ini merupakan satu pelajaran bagi kita bahwa segala sesuatu bisa terjadi. Tentu tidak perlu membuat kita heboh tapi perlu membuat kita waspada,” kata Ova dikutip dari laman ugm.ac.id, Jumat, 4 November 2022.
Ova menyampaikan paparan terkait kasus gangguan ginjal akut di Indonesia yang diduga disebabkan oleh kandungan etilena glikol (EG) dan dietilena glikol (DEG) pada obat sirup, serta penjelasan keduanya bisa dijumpai dalam obat sirup. Ova mengatakan Co-solvent seperti EG dan DEG diperlukan karena bahan-bahan obat adalah senyawa kimia yang tidak selalu bisa larut dalam air. Misalnya, Parasetamol termasuk sukar larut dalam air.
“Jika akan dibuat tablet, tidak memerlukan pelarut, tetapi jika akan dibuat dalam bentuk sirup, maka perlu ditambahkan senyawa co-solvent yang akan meningkatkan kelarutannya, supaya senyawa obatnya terdispersi merata dan homogen,” papar dia.
Ova menyebut agar lebih selektif memilih obat untuk keluarga cara paling bijak ialah menghindari dulu obat-obat bentuk sediaan sirup ketika ada kekhawatiran adanya cemaran EG dan DEG dalam sediaan sirup. Selain itu, penggunaan obat juga perlu menjadi perhatian.
Dia menyebut obat keras yang hanya bisa diperoleh dengan resep dokter harus digunakan sesuai petunjuk dokter. Sementara itu, obat bebas dan vitamin yang dapat diperoleh tanpa resep masyarakat perlu bertanya kepada apoteker mengenai pilihan yang sesuai dengan kondisi pasien.
“Lebih baik menggunakan vitamin atau mineral dari sumber alami, kecuali pada kondisi khusus yang membutuhkan dosis lebih besar. Jika diperlukan tambahan vitamin, dapat digunakan bentuk-bentuk selain sirup seperti tablet hisap, atau sirup yang sudah dinyatakan aman oleh BPOM," kata dia.
Ova juga membantah anggapan lebih baik menggunakan obat herbal ketimbang obat kimia. Dia menyebut tidak bisa digeneralisir, harus disesuaikan dengan kebutuhan.
"Tidak semua obat herbal dapat menggantikan obat kimia, terutama untuk penyakit yang berat,” jelasnya.
Meski belum ada data yang mengarah ke makanan sebagai salah satu faktor signifikan fenomena gangguan ginjal akut, masyarakat disarankan mengonsumsi masakan sendiri, menghindari makanan olahan, dan mengonsumsi produk-produk alami sebelum ada informasi lebih lanjut terkait dengan makanan.
Baca juga: Pakar Farmasi Unair Beberkan Soal Ambang Batas EG dan DEG Dalam Obat Sirop |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News