Bimbingan Teknis (Bimtek) Pelaporan Penerima Beasiswa Penghargaan KRI Nanggala 402 pada Sistem Pelaporan Beasiswa Unggulan (BU) Puslapdik. DOK Puslapdik Kemendikbud
Bimbingan Teknis (Bimtek) Pelaporan Penerima Beasiswa Penghargaan KRI Nanggala 402 pada Sistem Pelaporan Beasiswa Unggulan (BU) Puslapdik. DOK Puslapdik Kemendikbud

Kawal Beasiswa Anak Korban KRI Nanggala 402, Puslapdik Buat Sistem Laporan Khusus

Renatha Swasty • 30 September 2022 17:44
Jakarta: Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan (Puslapdik) membuat laporan khusus untuk anak-anak korban KRI Nanggala 402. Laporan untuk mengawal pemberian beasiswa
 
Puslapdik menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Pelaporan Penerima Beasiswa Penghargaan KRI Nanggala 402 pada Sistem Pelaporan Beasiswa Unggulan (BU) Puslapdik. Bimtek yang digelar di Hotel Platinum Surabaya pada 28 September 2022  tersebut dihadiri langsung maupun daring oleh 47 orang tua dari anak-anak prajurit awak kapal selam KRI Nanggala 402 yang gugur dalam musibah di perairan Bali Utara pada 21 April 2021.
 
Sub Koordinator BU Puslapdik, Tatang Supriatna, menyebut tahun ini merupakan tahun kedua penyaluran Beasiswa Penghargaan KRI Nanggala 402. “Pada tahun pertama kemarin, tahun 2021, sistem pelaporan belum terbentuk sepenuhnya, baru tahun ini dibentuk sistem yang lengkap,“ kata Tatang dikutip dari laman Puslapdik Kemendikbud, Jumat, 30 September 2022. 

Dia menyebut sistem pelaporan ini penting diketahui orang tua penerima manfaat beasiswa dan pihak TNI AL. Sebab, beasiswa penghargaan KRI Nanggala 402 merupakan beasiswa terpanjang.
 
“Disebut beasiswa terpanjang karena mengcover penerima beasiswa sejak jenjang SD, SMP, SMA, sampai perguruan tinggi yang diperkirakan 4 tahun sehingga beasiswa ini diprediksi berakhir tahun 2034,“ kata Tatang.
 
Tatang menyebut dengan adanya sistem pelaporan ini siapa pun yang nanti mengelola, baik Puslapdik maupun TNI AL bisa mengawal, memantau, dan memastikan kesinambungan beasiswa sampai selesai, termasuk mengawal proses pelaporannya. Dia mengatakan berbeda dengan sistem pelaporan jenis beasiswa lainnya, beasiswa penghargaan KRI Nanggala 402 ini, sistem pelaporan hanya memuat status keaktifan penerima beasiswa di satuan pendidikan atau di kampus.
 
“Hanya memuat status keaktifan, tanpa laporan prestasi, jadi apa pun prestasinya, beasiswa tetap diberikan selama disiplin dalam pelaporan keaktifan sebagai pelajar atau mahasiswa kelak,“ ujar dia.
 
Koordinator Pokja Beasiswa Pendidikan Tinggi Puslapdik, Septien Primadiassari, menyebut sistem pelaporan ini sudah terintegrasi. Hal itu agar dalam pengelolaannya bisa tetap dikawal baik oleh Puslapdik, TNI AL, dan ibu-ibu penerima manfaat.
 
“Pemerintah menjamin anak-anak dari prajurit KRI Nanggala 402 bisa menyelesaikan pendidikan hingga perguruan tinggi,“ ujar Septien yang juga kerap dipanggil Dias ini.
 
Dias menjelaskan pelaporan cukup dilampirkan buku rapor saja dan kelak saat menjadi mahasiswa cukup Kartu Hasil Studi (KHS) serta status keaktifan. Dias berharap TNI AL terus mengawal agar beasiswa tidak putus di tengah jalan.
 
Pjs Pasminsatsel, Mayor Laut Alexius Agung FP, mengungkapkan sistem pelaporan ini diharapkan akan mempermudah pencairan beasiswa serta pelaporannya. Tim Teknis Pokja BU Puslapdik, I Wayan Loster, menjelaskan dana bantuan pada beasiswa penghargaan KRI Nanggala 402 sifatnya paket perjenjang. 
 
Berbeda dengan sistem beasiswa lainnya yang bantuannya mengikuti besaran biaya pendidikan dan besaran biaya hidup sesuatu standar Kementerian Keuangan.
 
“Pada beasiswa ini, sudah dibuat paket, Paket SD berapa, paket SMP berapa, dan seterusnya. Kalau beasiswanya lebih besar dari biaya pendidikan, maka kelebihannya menjadi keuntungan penerima manfaat, sebaliknya kalau biaya pendidikan lebih tinggi dari beasiswanya, silakan diatur dengan bantuan biaya hidup,“ jelas Wayan.  
 
Bimbingan teknis tentang penggunaan Sistem Aplikasi Pelaporan Beasiswa Unggulan ini dihadiri beberapa perwira TNI AL, yakni Kolonel Laut Suplai Agus Karyanto ( Kasubdisjahpers Diswatpersal), Letkol Laut Khusus Panggabean ( Pabanwatspers Koarmada II), Letkol Laut Khusus Rojilun (Kasi Minwat Diswatpersal), Mayor Laut Pelaut Alexius Agung FP (PJS Pasminsatsel), dan Ferry Haryoko (Kaur Santunan Diswatpersal).
 
Baca juga: Kemendikbudristek Yakin Banget Peluang KIP-K Salah Sasaran Sangat Kecil

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan