Kedelapan kriteria IKU itu yakni, lulusan mendapat pekerjaan layak, mahasiswa mendapat pengalaman di luar kampus, dosen berkegiatan di luar kampus, praktisi mengajar di dalam kampus. Selanjutnya dinilai pula hasil kerja dosen digunakan oleh masyarakat, program studi bekerja sama dengan mitra kelas dunia, kelas yang kolaboratif dan partisipatif, serta program studi berstandar internasional.
Pemerintah juga memberikan kemudahan lewat kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dalam mencapai IKU. Sisanya, diharapkan perguruan tinggi melakukan inovasi.
Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) Arif Satria mengatakan kontribusi akademisi dan inovator dalam perguruan tinggi sangat berpengaruh pada capaian IKU. Sebab, banyak hasil kerja inovator dirasakan masyarakat.
"Terutama di IPB inovator di IPB memberi kontribusi pada IKU. Dan inovasi ini diupayakan untuk dirasakan manfaatnya oleh masyarakat," tutur Arif kepada Medcom.id, Senin, 17 Oktober 2022.
IPB, kata dia, baru saja menerima apresiasi dari Kemendikbudristek terkait capaian IKU. Apresiasi itu diberikan pada Juni 2022.
"Untuk IKU overall IPB mendapat peringkat tiga," tutur Arif.
Sementara itu, berdasarkan kategori, IPB unggul untuk capaian IKU poin dua dan empat. Yaitu pada poin mahasiswa mendapat pengalaman di luar kampus dan praktisi mengajar di dalam kampus.
"IPB juga mendapatkan penghargaan untuk IKU dua dan IKU empat terbaik kategori PTNBH," jelas Arif.
Dia menyebut IPB akan memperkuat inovasi yang berdampak kepada masyarakat guna memperkuat capaian IKU di tahun-tahun mendatang. Sebab, dari sana kemajuan suatu bangsa dapat dilihat.
"Saya harap inovator di IPB bisa terus menginspirasi dan semakin membuat kita optimis akan kemajuan bangsa. Karena kemajuan suatu bangsa sangat tergantung pada kekuatan inovasinya," tutur dia.
Baca juga: Mengulum Minyak Kayu Putih, Hangatkan IKU Perguruan Tinggi |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News