Menteri Agama Fachrul Razi. Foto: Zoom
Menteri Agama Fachrul Razi. Foto: Zoom

Menag Terbitkan Panduan Pembelajaran di Pesantren

Muhammad Syahrul Ramadhan • 18 Juni 2020 22:21
Jakarta: Menteri Agama Fachrul Razi mengeluarkan panduan pembelajaran di pesantren pada masa kenormalan baru. Fachrul membagi panduan pembelajaran pesantren ini ke dalam tiga kelompok. 
 
Kelompok pertama yakni pesantren yang sudah melakukan pembelajaran tatap muka. Fachrul mengakui banyak pesantren, yang tak menutup kegiatan pembelajaran selama pandemi.
 
"Di Jawa Timur saja ada sekitar 1400-an yang tidak tutup," kata Fachrul di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis, 18 Juni 2020. 

Fachrul menegaskan, bagi pesantren yang sudah membuka pembelajaran diminta rutin berkoordinasi dengan gugus tugas penanganan covid-19 setempat. Selain itu, berkoordinasi dengan fasilitas pelayanan kesehatan atau dinas kesehatan setempat. Koordinasi dimaksudkan untuk memerika peserta didik aman dari covid-19. 
 
Pesantren dan pendidikan keagamaan yang sudah menyelenggarakan pembelajaran tatap muka juga harus menaati protokol kesehatan dengan sebaik-baiknya. Contohnya, menerapkan protokol kesehatan seperti cek suhu badan, menjaga jarak di kelas, tidak berkerumun di tempat terbuka atau saat berolahraga.
 
"Bila ada yang tidak sehat, agar segera mengambil langkah pengamanan sesuai petunjuk fasilitas pelayanan kesehatan atau dinas kesehatan setempat," ucap Fachrul.
 
Kemudian, bagi pesantrean atau pendidikan keagamaan yang akan membuka pembelajaran tatap muka, diminta untuk memastikan lingkungan pesantren aman dari covid-19. Pesantren juga diminta memastikan infrastruktur penunjang pelayanan kesehatan yang ada memadai.
 
Baca: Kemendikbud Bahas Penyederhanaan Kurikulum, Ini Rancangannya
 
Selain itu, pimpinan maupun pengurus pondok pesantren juga harus memberikan panduan kepada santri ketika akan kembali ke pondok. Misalnya, panduan teknis kembali ke pesantren dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
 
"Contoh, berangkat dari rumah sudah pakai masker, di dalam bus atau angkutan hati-hati untuk menjaga jarak, sebelum berangkat ada sertifikat kesehatan, tidak boleh masuk sebelum dicek kesehatan dan lain sebagainya," tegasnya  
 
Bagi pesantren yang belum membuka pembelajaran tatap muka, diminta mengupayakan seoptimal mungkin untuk melaksanakan pembelajaran secara daring. Pimpinan pesantren dminta memastikan para santri bisa mengikuti belajar daring tersebut.
 
"Sehingga pada saat nanti anak-anak datang betul-betul sudah siap," ujarnya.
 
Pesantren yang belum membuka kegiatan pembelajaran tatap muka juga diminta terus berkoordinasi dengan gugus tugas penanganan covid-19 setempat.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan