"Inilah pijak perjalanan kita untuk memperbaiki Indonesia yang katanya alamnya kaya. Dari dulu bilang alamnya kaya, alamnya kaya, alamnya kaya, tapi terus apa? Itu sebetulnya yang kita butuhkan sekarang," kata Siti saat memberikan kuliah perdana Forestry Update Course (FUCo) di Jakarta, Rabu 4 Oktober 2023.
Kuliah umum FUCo merupakan pengintegrasian kebijakan-kebijakan lingkungan hidup dan kehutanan ke dalam pembelajaran Kurikulum Merdeka Belajar pada program studi kehutanan di berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Kegiatan ini diinisiasi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) bersama Forum Pimpinan Lembaga Pendidikan Tinggi Kehutanan Indonesia (FOReTIKA).
FUCo merupakan tindak lanjut dari hasil lokakarya nasional implementasi program Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka perguruan tinggi kehutanan di Indonesia, Juni lalu. Dalam kuliah perdana ini, Siti mengangkat pembahasan berjudul "Kehutanan dan Lingkungan Hidup Indonesia dalam Perspektif Global/Internasional".
Siti berharap program FUCo bisa memacu para akademisi untuk produktif menulis tentang kehutanan. Selain itu, mahasiswa kehutanan Indonesia juga bisa mendapatkan update informasi.
Tak sekadar itu, mahasiswa juga didorong memberikan catatan-catatan objektif dan konstruktif untuk kemajuan pembangunan kehutanan dan lingkungan di Indonesia.
"Boleh nggak FUCo Ini dijadikan standar terus-menerus. Bisa dilembagakan. Bisa terus ada nilai kreditnya, ada nilai buat mahasiswanya, dan juga ada reward untuk mahasiswanya," kata Siti.
Siti juga siap menugaskan para direktur jenderal di sektor kehutanan memberi ruang mahasiswa kehutanan untuk praktikum ataupun magang. Agar mahasiswa bisa terus belajar dari berbagai sumber yang menjawab harapan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) atas konsep Merdeka Belajar.
Baca: Dekan Fahutan IPB Sebut Rimbawan Perlu Soft Skill di Era Krisis Iklim
Membumikan sektor kehutanan
Ketua FOReTIKA, Naresworo Nugroho, mengatakan ilmu tentang kehutanan harus terus dikampanyekan. Dia mencontohkan program FOLU Net Sink 2030 yang perlu mendapatkan dukungan luas dalam upaya mengurangi emisi gas rumah kaca dan mengendalikan perubahan iklim."Dinamika perkembangan kebijakan kehutanan perlu diketahui oleh semua pihak, tidak terkecuali kalangan akademisi sebagai lembaga yang bertugas menghasilkan rumusan dan iptek bidang kehutanan," kata Dekan Fakultas Kehutanan IPB itu.
Program FUCo diikuti mahasiswa kehutanan pada 62 prodi kehutanan di seluruh Indonesia. Program FUCo terdiri atas 14 kali pertemuan dengan 14 tema yang berbeda.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News