Ilustrasi Maulid Nabi Muhammad SAW. Ist
Ilustrasi Maulid Nabi Muhammad SAW. Ist

Maulid Nabi: Pengertian, Waktu, Hukum, hingga Hikmah di Baliknya

Riza Aslam Khaeron • 31 Juli 2024 19:20
Jakarta: Maulid Nabi Muhammad SAW merupakan perayaan terpenting bagi umat muslim sedunia. Di Indonesia, perayaan hari Maulid Nabi dilakukan dengan melakukan pengajian, silaturahmi dengan kerabat, hingga acara makan-makan di masjid.
 
Namun, apakah sobat tahu arti dan makna sebenarnya perayaan ini? Yuk simak, informasi yang Medcom rangkum seputar perayaan Maulid Nabi ini!
 

Arti Maulid Nabi

Maulid Nabi Muhammad, yang sering disebut Maulid Nabi atau Maulid saja, merupakan perayaan hari lahir Rasulullah SAW. Kata maulid atau milad sendiri dalam bahasa Arab berarti “hari lahir”.
 
Tradisi ini berkembang di kalangan umat muslim setelah kematian Rasulullah SAW. Perayaan ini merupakan sebuah ekspresi kebahagiaan dan bentuk penghormatan kepada Rasulullah SAW.
 

Waktu pelaksanaan Maulid Nabi

Berdasarkan buku karya Al-Imam Al Hafidz Jalaluddin As-Syuyuthi, imam terkemuka abad 9-10 Hijriyah, orang yang pertama kali mengadakan perayaan ini adalah Raja Arbil di daerah Mesopotamia, Raja Raja al-Mudzaffar Abu Said Kukburi bin Zainuddin Ali bin Biktikin (549-630 H).

Berdasarkan Ibnu Katsir dalam kitab Al-Bidayah wan Nihayah bahwa Raja Al-Mudzaffar mengadakan Maulid Nabi di bulan Rabi’ul Awal. Mengutip hadis yang diriwatkan oleh Abu Qatada Al-Ansari:
 
Maulid Nabi: Pengertian, Waktu, Hukum, hingga Hikmah di Baliknya
“Artinya: Rasulullah SAW ditanya tentang puasa pada hari Senin. Beliau menjawab: 'Itu adalah hari aku dilahirkan dan hari di mana wahyu pertama turun kepadaku.” (HR Muslim: 1162)
 
Lanjut Syekh Ibnul Haj dari Mazhab Maliki menyatakan:
 
Maulid Nabi: Pengertian, Waktu, Hukum, hingga Hikmah di Baliknya
 
Artinya “Maka wajib bagi kita pada hari Senin tanggal dua belas Rabiul Awal menambah ibadah dan kebaikan, sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah atas apa yang dianugerahkan kepada kita berupa nikmat-nikmat besar ini, terutama nikmat kelahiran Nabi Muhammad” shallallahu a’laihi wa’alihi wasahbihi wasallam (Ibnul Haj Al-Maliki, Al-Madkhal, juz 1, h. 361)
 
Tradisi muslim merujuk pada tanggal 12 Rabiul Awal sebagai tanggal kelahiran Rasulullah SAW. Sedangkan kebanyakan Syiah merujuk kepada 17 Rabiul Awal sebagai hari kelahiran nabi.
 
Baca: Maulid Nabi: Pengertian, Makna, dan Keutamaannya
 

Hukum perayaan Maulid Nabi

Hukum pelaksanaan perayaan ini menjadi polemik banyak ahli agama. Sebagian ulama mazhab Maliki tidak memperbolehkan perayaan hari Maulid, salah satunya adalah Syekh Tajuddin Al-Fakihani, dalam buku Al-Mawrid Fi Amalil Maulid.
 
Namun, mayoritas ulama dari mazhab Hanafi, Maliki, Syafi’i dan Hanbali memperbolehkan perayaan Maulid. Salah satunya adalah Syekh Ahmad Ibnu Abidin yang menyebut perayaan tersebut sebagai “bid’ah terpuji”.
 
Jika mengutip fatwa organisasi Islam di Indonesia, Nahdlatul Ulama (NU) dilansir dari laman NU Jombang memperbolehkan perayaan Maulid dengan mengutip Ibnu Taimiyyah.
 
Maulid Nabi: Pengertian, Waktu, Hukum, hingga Hikmah di Baliknya
 
Artinya: Maka memuliakan maulid, dan menjadikannya sebagai kebiasaan merupakan perbuatan yang dilakukan oleh sebagian orang. Dan baginya, pahala yang besar atas hal itu, karena baiknya niat, dan penghormatannya kepada Rasulullah shallallahu a’laihi wa’alihi wasahbihi wasallam (Ibnu Taymiyyah, Iqtidhaus Shiratil Mustaqim fi Mukhalafati Ashhabil Jahim, Juz 1, h. 297).
 
Sementara itu Allah berfirman:
 
Maulid Nabi: Pengertian, Waktu, Hukum, hingga Hikmah di Baliknya
 
Artinya: "Katakanlah: "Dengan karunia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Karunia Allah dan rahmat-Nya itu adalah lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan". (Yunus: 58).
 
Dimana, Ibnu Abbas disini menafsiri “rahmat-Nya” dengan Rasulullah, di mana kita diperintahkan untuk bergembira atas adanya “rahmat-Nya” atau Rasulullah.

Hikmah Maulid

1. Menguatkan Cinta kepada Nabi Muhammad SAW


Perayaan ini mengingatkan umat Islam tentang keutamaan Nabi Muhammad SAW dan memperkuat rasa cinta dan penghormatan kepada beliau.

2. Meneladani Ajaran Nabi


Melalui perayaan Maulid Nabi, umat Islam diingatkan untuk meneladani sifat-sifat mulia dan ajaran Nabi Muhammad SAW dalam kehidupan sehari-hari.

3. Meningkatkan Solidaritas Umat


Kegiatan-kegiatan dalam rangka Maulid Nabi, seperti pengajian, ceramah, dan kegiatan sosial, dapat mempererat ukhuwah Islamiyah (persaudaraan Islam) di antara umat Islam.

4. Menyebarkan Kebaikan


Peringatan Maulid Nabi sering kali diisi dengan kegiatan amal dan bakti sosial, yang merupakan bentuk nyata dari ajaran Nabi Muhammad SAW untuk saling membantu dan berbuat baik kepada sesama.
 
Maulid Nabi adalah peringatan penting dalam Islam yang dirayakan untuk mengenang kelahiran dan ajaran Nabi Muhammad SAW. Meskipun terdapat berbagai pandangan mengenai hukum perayaannya, Maulid Nabi memiliki banyak hikmah yang dapat meningkatkan kecintaan kepada Nabi dan memperkuat solidaritas umat Islam.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(SUR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan