Dalam istilah sosiologi ini disebut kelompok sosial. Ini adalah interaksi yang terjadi antar individu dalam melakukan komunikasi hingga membangun kerja sama.
Yuk kita mengenal lebih dalam tentang kelompok sosial dikutip dari buku Sosiologi SMA Kelas XI Kemendikbudristek:
Kelompok dan pengelompokan sosial
Sobat Medcom dalam kehidupan pasti telah memiliki kelompok sosial sejak kecil atau sejak lama. Namun, apakah kalian pernah terpikir kelompok sosial terbentuk secara otomatis, proses pembentukannya, lalu konsep kelompok sosial sama dengan pengelompokan sosial atau tidak. Pertanyaan-pertanyaan ini akan terjawab oleh penjelasan berikut:Konsep Kelompok Sosial
Masyarakat merupakan objek kajian pada pelajaran Sosilogi di kelas X (sepuluh). Setiap hal dalam masyarakat dapat diidentifikasi mulai dari individu, kelompok, hingga dalam skala lebih besar berupa lembaga sosial. Artinya, kelompok sosial adalah salah satu unit masyarakat yang perlu dikaji dalam ilmu sosiologi.Dasar pembentukan Kelompok Sosial
Penjelasan ini akan menjawab pertanyaan perihal proses terjadinya pembentukan sosial. Apakah pembentukan ini terjadi otomatis? Simak penjelesannya:Kelompok sosial terbentuk atas dasar kesamaan kepentingan, tempat tinggal, keturunan, pengalaman, dan ideologi tertentu. Sementara itu, tujuan yang mendorong pembentukan kelompok di antaranya keinginan untuk meneruskan keturunan, memenuhi kebutuhan hidup, dan memperoleh efektivitas kerja.
Sebuah kelompok sosial dapat mencapai tujuan jika terdapat norma yang disepakati dan ditaati bersama. Selain itu, pembagian tugas atau peran antar anggota di dalamnya harus berjalan baik.
Perkembangan kelompok
Suatu kelompok sosial dapat mengalami perkembangan. Bruce W. Tuckman, salah satu tokoh yang mengemukakan tahapan-tahapan dalam perkembangan tersebut, yaitu forming, storming, norming, performing, dan adjourning (Forsyth, 2010: 20).Tahapan perkembangan kelompok dapat memudahkan mengidentifikasi kondisi suatu kelompok sosial. Dengan hal ini, bisa berpartisipasi aktif untuk menjaga kelangsungan kelompok sosial.
Pengelompokan sosial
Pengelompokan perlu dilakukan agar lebih mudah mengidentifikasi kondisi masyarakat yang kompleks. Akan tetapi, terkadang pengelompokan sosial mendorong terciptanya labelisasi tertentu.Akibatnya, sebagian orang mengelompokkan keberadaan orang lain dengan standar tertentu, yaitu berdasarkan persepsi atau pemahaman yang melekat pada pemikiran mereka. Labelisasi ini tidak jarang bercampur dengan prasangka sehingga menjadi alasan bagi mereka untuk memisahkan diri dengan orang lain.
Oleh karena itu, perlu berpikir kritis ketika memposisikan diri dalam kehidupan masyarakat. Kalian tidak boleh mudah terpengaruh dengan labelisasi atau prasangka yang belum tentu kebenarannya. Dengan demikian, tidak mudah terpecah belah dan bisa turut serta dalam memelihara persatuan dalam masyarakat.
Ciri-Ciri Kelompok Sosial
Adapun ciri-ciri kelompok sosial yang harus kamu ketahui, yakni:- Adanya pembentukan struktur atau organisasi kelompok yang pasti dan terdiri dari peranan dan kedudukan masing-masing
- Berlangsungnya suatu kepentingan
- Terdapat dorongan yang sama antar individu satu dengan yang lain
- Terdapat peneguhan norma pedoman tingkah laku anggota kelompok yang mengatur interaksi dalam kegiatan anggota kelompok untuk mencapai tujuan yang ada
- Ditemuinya akibat-akibat interaksi yang berlainan terhadap individu satu dengan yang lain berdasarkan rasa dan kecakapan yang berbeda-beda antara individu yang terlibat di dalamnya
- Terapat pergerakan yang dinamik
Ragam Kelompok Sosial
1. Perbedaan kelompok dan perilaku kolektif
Konsep kelompok dan perilaku kolektif sering disamakan. Bahkan, sebagian orang menyebut beberapa perilaku kolektif sebagai kelompok tidak teratur. Konsep ini perlu kita cermati bersama karena kelompok dan perilaku kolektif sebenarnya memiliki konsep berbeda.Perilaku kolektif berupa kerumunan tempat berkumpulnya sejumlah orang karena kesamaan tujuan yang bersifat sementara di suatu lokasi. Kerumunan terjadi hanya sebatas fisik tanpa pengorganisasian secara jelas dan bukan karena tujuan kesadaran untuk dibentuk.
2. Kelompok primer dan sekunder
Sosiolog Charles H. Cooley menggunakan istilah kelompok primer dan sekunder untuk membedakan suatu kelompok sosial dalam masyarakat. Kelompok primer berperan penting bagi perkembangan individu. Kebersamaan waktu yang intens melalui interaksi langsung juga berperan dalam pembentukan kepribadian dan identitas diri seseorang.Sementara itu, kelompok sekunder memiliki ciri berbeda. Kelompok sekunder dibentuk atas dasar minat atau kesamaan tertentu. Hubungan antaranggota lebih merujuk pada pembagian kerja. Kelompok ini lebih berperan dalam pemenuhan kebutuhan hidup.
3. Kelompok luar dan kelompok dalam
Istilah kelompok dalam (in-group) dan luar (out-group) dicetuskan oleh William Graham Sumner. Kedua istilah tersebut menggambarkan perasaan seseorang terhadap anggota kelompok mereka sendiri dan kelompok lain. Orang-orang yang dianggap memiliki keanggotaan dan identitas sama disebut kelompok dalam (in-group). Sementara itu, orang-orang yang memiliki keanggotaan dan identitas berbeda disebut kelompok luar (out-group).4. Kelompok referensi
Suatu kelompok yang dapat memengaruhi perilaku orang lain menurut Robert K. Merton disebut sebagai kelompok referensi (reference group). Kelompok referensi digunakan sebagai acuan seseorang bersikap dan berperilaku. Artinya, kelompok referensi dapat memotivasi seseorang melakukan tindakan yang sama atau sebaliknya.Itulah penjelasan mengenai kelompok sosial. Semoga bermanfaat yaa. (Syarief Muhammad Syafiq)
Baca juga: Stratifikasi Sosial, Ini Pengertian, Dasar Pembentuk hingga Fungsinya |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id