Ilustrasi/Pexels
Ilustrasi/Pexels

Mata Pelajaran Sosiologi

Stratifikasi Sosial, Ini Pengertian, Dasar Pembentuk hingga Fungsinya

Medcom • 24 Februari 2024 11:09
Jakarta:  Dalam hidup sebagai makhluk sosial kita tentu tinggal di tengah-tengah masyarakat dengan berbagai keragamannya. Tidak hanya perbedaan suku dan agama, namun juga strata sosial.
 
Dalam sosiologi, perbedaan strata sosial tersebut sering disebut dengan stratifikasi sosial. Nah, untuk lebih jelas lagi memahami tentang stratifikasi sosial, kita simak artikel berikut ini yuk, Sobat Medcom!
 
Nah, dari perbedaan status sosial seperti tersebut dapat kita pelajari di materi Stratifikasi Sosial lho. Yuk, simak baik-baik penjelasan yang sudah dirangkum dari e-modul sosiologi kelas 11 milik Kemendikbudristek yaa. 

Pengertian Stratifikasi Sosial

Stratifikasi Sosial adalah pengelompokan masyarakat secara vertikal atau bertingkat berdasarkan nilai sosial (prestise). Ingat ya,  bahwa di sini ada kata prestise yang biasa disebut dengan istilah gengsi. Dengan kata lain, ketika kamu memiliki sesuatu yang tidak dimiliki orang lain, artinya kamu bisa menduduki tingkat yang lebih tinggi.

Sebelum kita lanjut ke pembahasan selanjutnya, kamu diminta untuk memahami definisi Stratifikasi Sosial menurut para ahli. Perhatikan baik-baik yaa. 

Pengertian Stratifikasi Sosial menurut Max Weber

Penggolongan anggota masyarakat ke dalam kelas-kelas yang didasarkan pada dimensi:
  1. Ekonomi, dilihat dari harta, modal. maupun kekayaan yang dimiliki.
  2. Status, dilihat dari latar belakang pendidikan, gaya hidup, dan hak-hak istimewa.
  3. Politik, dilihat dari kekuasaan dan wewenang.

Pengertian Stratifikasi Sosial menurut Pitirim A. Sorokin

Penggolongan masyarakat yang terbagi untuk menempati posisi kelas sosial yang lebih tinggi maupun yang lebih rendah atau dapat dikatakan tidak setara (unequal).
 
Pitirin menyebut, terdapat Tiga Bentuk Stratifikasi di antaranya :
  1. Stratifikasi berdasarkan ekonomi (economically stratified).
  2. Stratifikasi berdasarkan politik (politically stratified).
  3. Stratifikasi berdasarkan pekerjaan (occupationally stratified).

Pengertian Stratifikasi Sosial Robert MZ Lawang

Pelapisan sosial di masyarakat berdasarkan dimensi kekuasaan, hak-hak istimewa dan status atau kedudukan yang dihargai dalam masyarakat.
 
Nah, itu tadi beberapa pandangan Stratifikasi Sosial dari para ahli… Setelah memahami pengertian Stratifikasi Sosial menurut para ahli, kemudian kita akan melanjutkan materi tentang Jenis atau Dasar Pembentuk Stratifikasi Sosial. 

Jenis atau Dasar Pembentuk Stratifikasi Sosial

Stratifikasi sosial diketahui tidak terbentuk dengan sendirinya. Terdapat 7 jenis atau dasar pembentuk Stratifikasi Sosial yang tidak semua orang bisa memilikinya. Nah, oleh sebab itu, muncul lapisan-lapisan untuk membedakan mereka yang memiliki gengsi dan tidak memiliki gengsi.

Kekayaan

Kekayaan menjadi dasar pembentuk Stratifikasi Sosial lho. Karena terdapat perbedaan kemampuan dalam memenuhi kebutuhan hidup. Seseorang yang memiliki harta lebih banyak tentunya diletakkan di lapisan sosial teratas. Begitupun sebaliknya, seseorang yang tidak berkecukupan akan diletakkan di lapisan paling bawah.

Kekuasaan

Kekuasaan menjadi landasan terbentuknya Stratifikasi Sosial, karena tidak semua orang dapat menduduki posisi yang sama. Hal ini menempatkan mereka yang berkuasa di tingkat atas masyarakat, seperti presiden, menteri, gubernur, dan lain-lain. Mereka juga memiliki kekuasaan untuk mengontrol dan mengatur kegiatan pemerintah.

Kehormatan

Stratifikasi sosial berdasarkan kehormatan mencakup mereka yang dianggap mampu memimpin, mereka yang berjiwa karismatik, atau mereka yang sudah lama tinggal di suatu daerah.
 
Misalnya, pemimpin adat. Mereka mempunyai pengaruh yang kuat terhadap kemajuan kehidupan masyarakat. 

Keturunan

Stratifikasi ini diwariskan secara turun-temurun, dengan kata lain hanya dapat dicapai melalui kelahiran atau perkawinan. Stratifikasi ini mengacu pada status individu yang merupakan bawaan sejak lahir.
 
Contohnya, Pangeran William yang merupakan cucu dari Ratu Elizabeth II atau keluarga konglomerat.

Jenis atau Dasar Pembentuk Stratifikasi Sosial

  1. Kelahiran
  2. Pendidikan
  3. Status Sosial
  4. Kekayaan
  5. Kekuasaan
  6. Kehormatan
  7. Gaya Hidup
Sadarkah kamu bahwa pendidikan merupakan salah satu cara untuk meningkatkan status sosial? Dengan pendidikan yang lebih tinggi, penghasilan berpotensi akan lebih tinggi, sehingga taraf hidup juga akan meningkat. Jadi, kalau kamu mau jadi orang sukses, jangan tinggalkan belajar yaa. 
  • Status Sosial

Stratifikasi berdasarkan status sosial terlihat pada hak dan kewajiban individu dalam masyarakat. Jenis stratifikasi ini juga dapat berubah bergantung pada lokasi seseorang.
 
Misalnya ketika orang tua kita merupakan pimpinan sebuah perusahaan yang bergerak di Industri kreatif. Dia memegang posisi tertinggi dalam profesinya. Namun, ketika dia kembali ke rumah, status kedua orang tua kita akan sama dengan ibu-ibu lain yang tinggal di komplekmu. 
  • Gaya Hidup

Dengan adanya globalisasi, kehidupan masyarakat semakin mengalami kemajuan. Selain itu, keberadaan media sosial membuat masyarakat berlomba-lomba untuk tampil paling menarik dan ingin dihargai.
 
Hal ini menjadikan cara hidup sebagai dasar terbentuknya stratifikasi sosial. Misalnya, ada seseorang yang ketika masuk ke sebuah toko barang mewah dengan berpakaian sederhana. 
 
Boleh jadi petugas toko tidak terlalu antusias menyambut kehadiran kita.  Bisa jadi akan berbeda penyambutan, jika seseorang masuk ke dalam toko tersebut dengan mengenakan pakaian bermerek dan gadget high-end. Meskipun tidak semua toko begini ya, Sobat Medcom.
 
Dari penjelasan tersebut, sebenarnya apa sih fungsi Stratifikasi Sosial itu? Pasti kalian berpikir kalau membicarakan Stratifikasi Sosial tidak akan ada habisnya dan akan terus menimbulkan konflik. Tapi tunggu dulu, Stratifikasi Sosial justru membuat tatanan hidup menjadi lebih terstruktur lho. Yuk, cari tahu lebih dalam. Tetap disimak yaa. 

Fungsi Stratifikasi Sosial

Ekonomi

  • Alat pembagian kerja
  • Distribusi hak istimewa
  • Penentu status sosial
  • Alat solidaritas
  • Pendorong mobilitas sosial

Politik

  • Penentu peran dan wewenang
  • Mobilitas politik

Pendidikan

  • Pengelompokan peserta didik
  • Motivasi untuk meningkatkan kemampuan
  • Mendorong mobilitas sosial dan kompetisi
  • Menentukan kedudukan individu

A. Bidang Ekonomi

Fungsi stratifikasi sosial dalam bidang ekonomi yaitu sebagai berikut:

Alat pembagian kerja

Artinya Stratifikasi Sosial merupakan sarana pembagian peran individu di tempat kerja. Ada pemilik bisnis, HRD, keuangan, pemasaran dll.
 
Mereka mempunyai hak dan tanggung jawab yang berbeda dalam mengelola perusahaan. Nah, tahukah kamu kenapa berbeda? Ya, karena setiap orang mempunyai keterampilan, latar belakang pendidikan, dan keahlian yang berbeda-beda juga. 

Distribusi hak istimewa

Setelah posisi pekerjaan diperoleh, Stratifikasi Sosial kembali digunakan untuk menentukan gaji, kekuasaan, dan tanggung jawab seseorang.  Mereka yang menduduki posisi tertinggi mendapat pembagian hak yang lebih besar.

Penentu status sosial

Stratifikasi sosial menunjukkan perbedaan gaya hidup dan keistimewaan seseorang. 
 
Misalnya, ketika vaksin covid-19 tersedia di Indonesia, suntikan pertama diberikan kepada selebriti, pejabat, dan influencer. Mereka mempunyai pengaruh yang kuat dalam membujuk masyarakat untuk melakukan vaksinasi.

Alat solidaritas

Menjadi bagian dari strata sosial yang sama memperkuat hubungan antarkelompok. Para pengusaha berkolaborasi untuk mengembangkan bisnis mereka, sementara para pekerja menunjukkan perjuangan mereka demi hak hidup yang lebih baik.

Pendorong mobilitas sosial

Stratifikasi sosial cenderung mendorong seseorang untuk meningkatkan taraf hidupnya. Mendapatkan pendidikan dan gaji yang tinggi memungkinkan mereka untuk menghadapi masalah dengan lebih baik.

B. Bidang Politik

Fungsi stratifikasi sosial dalam bidang politik adalah sebagai berikut:
 
Penentu peran dan wewenang
 
Kamu masih ingat kan, hak dan tanggung jawab seseorang ditentukan oleh seberapa besar kekuasaan yang dimilikinya. Dalam bidang politik, fungsi Stratifikasi adalah untuk mendistribusikan kekuasaan dalam kehidupan.
 
Contohnya, Pemerintah mempunyai peran dan tanggung jawab tersendiri dalam mengelola negara untuk menjamin penghidupan rakyatnya. Oleh karena itu, pemerintah berhak mengambil kebijakan dalam bentuk undang-undang. Sampai saat itu tiba, tugas kita adalah mengkritik politik dan berpartisipasi dalam pemilihan umum.
 
Mobilitas politik
 
Tugas lainnya adalah mobilitas politik. Artinya Stratifikasi Sosial mendorong individu atau kelompok untuk menduduki jabatan pemerintahan. Tujuannya adalah untuk mendapatkan kekuatan yang lebih besar sehingga dapat membantu memandu keinginan masyarakat.

C. Bidang Pendidikan

Fungsi stratifikasi sosial dalam bidang pendidikan yaitu sebagai berikut:
 
Pengelompokan peserta didik
 
Tidak hanya ekonomi dan politik, lapisan sosial juga berlaku pada sistem pendidikan lho. Siswa akan dikelompokkan berdasarkan usia dan kemampuannya. Mulai dari PAUD, Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), hingga perguruan tinggi.
 
Motivasi untuk meningkatkan kemampuan
 
Tingkatan dalam sistem pendidikan mendorong siswa untuk meningkatkan prestasi akademik untuk menggapai cita-cita mereka.
 
Mendorong mobilitas sosial dan kompetisi
 
Untuk bisa masuk ke sekolah dan perguruan tinggi ternama, siswa harus berusaha keras dalam belajar.
 
Menentukan kedudukan individu
 
Mereka yang berpendidikan tinggi lebih dipandang daripada mereka yang berpendidikan rendah, terlebih di beberapa daerah yang tidak semua penduduknya memiliki akses pendidikan ke perguruan tinggi.
 
Stratifikasi Sosial memiliki beberapa sifat lho. Berikut penjelasannya.   

3 Sifat Stratifikasi Sosial menurut Soerjono Soekanto:

1. Stratifikasi Terbuka (Opened Social Stratification)
 
Stratifikasi sosial yang terbuka memungkinkan anggota tiap strata naik ke atas (social climbing) atau ke bawah (social sinking). Tentu saja dibutuhkan upaya untuk mencapai puncak tertinggi, salah satunya adalah pendidikan. Stratifikasi ini bersifat dinamis agar setiap orang dapat mewujudkan mobilitas sosial.
 
2. Stratifikasi Tertutup (Closed Social Stratification)
 
Stratifikasi sosial tertutup biasanya terjadi pada keluarga kerajaan atau konglomerat (yang sekarang disebut uang lama). Sistem Stratifikasi Sosial ini cenderung kaku dan melarang anggotanya menikah dengan orang luar marga. Dengan demikian status sosial yang dicapai hanya bergantung pada kelahiran.
 
3. Stratifikasi Campuran
 
Stratifikasi sosial campuran merupakan gabungan antara stratifikasi sosial terbuka dan stratifikasi sosial tertutup. Perlu diingat bahwa individu yang mengalami stratifikasi campuran hanyalah mereka yang berasal dari stratifikasi tertutup kemudian berpindah ke masyarakat stratifikasi terbuka.
 
Misalnya di Bali, masyarakat kasta Brahmana dihormati, namun ketika pindah ke kota lain, status sosialnya berubah dan menjadi sama dengan masyarakat lainnya.
 
Kemudian apakah Stratifikasi Sosial mempunyai dampak? Simak penjelasannya.
 
Stratifikasi sosial memungkinkan terjadinya banyak konflik di masyarakat, termasuk penyalahgunaan kekuasaan oleh pejabat pemerintah yang dapat merugikan masyarakat atau merendahkan citra pemerintah di mata rakyatnya.
 
Kecerdasan siswa hanya diukur dari peringkat akademis. Padahal sebenarnya pengukuran kecerdasan bukan hanya dari akademis karena sebagian siswa memiliki kecerdasan di bidang seni, olah raga, sastra, dll. (Zein Zahiratul Fauziyyah)
Baca juga: Sosiologi, Simak Pengertian Manusia Sebagai Makhluk Sosial Beserta Ciri-cirinya

 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan