mengunggah file mentah skripsi atau artikel ilmiah secara utuh ke platform tersebut ternyata menyimpan risiko fatal?
Dosen Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran (Unpad), Ira Mirawati, membagikan pengalaman nyata yang dialami rekannya sebagai pelajaran berharga. Ia menceritakan kasus di mana sebuah artikel berbahasa Inggris yang awalnya murni buatan manusia, mendadak terindikasi sebagai buatan AI dengan skor tinggi setelah "diperiksa" oleh ChatGPT.
"Kemarin teman saya ada yang mengecek artikelnya, minta dibenerin gitu ke Chat GPT, apa sih kesalahannya. Kalian tahu enggak, saat dicek itu yang awalnya artikelnya 20 persen aja ke-detect AI-nya, setelah itu jadi 89 persen," ungkap Ira melalui unggahan di akun Instagram pribadinya @ibuiramira dikutip Senin, 22 Desember 2025.
Yang mengejutkan, lonjakan skor deteksi tersebut terjadi padahal isi dokumen belum diubah signifikan oleh pengguna. Sistem turnitin atau detektor AI tampaknya 'menandai' jejak digital dari teks yang pernah diproses oleh mesin tersebut.
"Padahal isinya tuh belum ada diubah sama sekali. Jadi pas dicek ulang jadi 89 persen," beber dia.
Melihat fenomena ini, Ira mewanti-wanti para mahasiswa pejuang skripsi dan akademisi untuk lebih waspada. Ia menyarankan agar tidak sembarangan mengunggah file penting ke dalam chatbox AI, baik itu dokumen berbahasa Indonesia maupun Inggris, jika tidak ingin karya tulisnya dicap plagiat atau buatan robot.
"Jadi hati-hati, jangan upload-upload sembarangan file skripsi atau artikel kalian baik yang bahasa Inggris ataupun bahasa Indonesia. Info dari saya, semoga bermanfaat," pesan dia. (Sultan Rafly Dharmawan)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News