Kegiatan TEI 2024 dan JMFW 2025 diselenggarakan di ICE BSD, Tangerang, Banten mulai tanggal 9-12 Oktober 2024. Di hari yang sama pula, Menteri Perdagangan Indonesia, Zulfikar Hasan, membuka JMFW 2025. Sekretaris Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Vokasi, Saryadi, menjelaskan, ajang ini dapat menjadi upaya untuk menunjukkan talenta-talenta vokasi di mata dunia.
Hal itu dikarenakan TEI 2024 dan JMFW 2025 terdapat 9.000 buyer internasional dan kepesertaan pun naik sebesar 10 persen dibandingkan tahun sebelumnya, serta terdapat 1.300 industri yang bergabung. “Menjadi bagian dalam TEI 2024 dan JMFW 2025 adalah bukti bahwa karya insan vokasi pun memiliki keunggulan. Ini merupakan produk unggulan dari program Kemendikbudristek, seperti Matching Fund dan SMK Pusat Keunggulan,” ungkap Saryadi.
Tak hanya itu, keterlibatan satuan pendidikan vokasi dalam penyelenggaraan TEI 2024 merupakan langkah strategis, utamanya dalam mendukung target pemerintah untuk menjadikan Indonesia menjadi bagian dari 10 negara yang memiliki perekonomian terkuat di dunia di tahun 2030.
Pameran Produk Inovasi Vokasi
Stan Kemendikbudristek menampilkan karya unggulan dari berbagai institusi pendidikan vokasi di Indonesia yang siap bersaing di pasar nasional maupun internasional. Terdapat 10 satuan pendidikan vokasi yang menampilkan karya inovasinya, yaitu Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya, Politeknik Negeri Batam, Politeknik Negeri Semarang, ATMI Surakarta, Sekolah Vokasi UGM, Politeknik ASTRA, SMK PIKA Semarang, SMK Samudera Nusantara Cirebon, dan SMKN 2 Salatiga.Direktur Penyelerasaan dan Kemitraan Dunia Usaha dan Industri (Mitras DUDI), Adi Nuryanto, menyampaikan bahwa kolaborasi bersama industri menjadi penting dalam peningkatan kompetensi siswa maupun mahasiswa vokasi. “Produk-produk inovasi di stan Kemendikbudristek dalam TEI 2024 merupakan hasil Link and Match dengan industri. Karya busana fesyen juga hasil kurasi dari industri sehingga mampu tampil di panggung JMFW 2025,” jelas Adi.
Salah satu produk inovasi yang menarik perhatian adalah sportbike listrik dari Politeknik Elektronika Negeri Surabaya. Bermitra dengan industri, yaitu PT Cipta Raya Teknovasi, inovasi sportbike ramah lingkungan ini memiliki performa tinggi dan kecepatan maksimal.
“Motor ini dirancang untuk pengguna motor sport dengan tenaga 10KW dan tegangan 96V. Karena menggunakan teknologi listrik sehingga hemat bahan bakar,” jelas Rahardhita Widyatra Sudibyo selaku dosen Program Studi Teknik Telekomunikasi
Tak hanya produk otomotif, di pameran TEI 2024 stan Kemendikbudristek pun terdapat produk manufaktur dan kriya. Tak kalah memesona adalah produk kriya kayu dari SMK PIKA Semarang. Setelah sukses membuat kursi untuk Paus Fransiskus pada akhir September lalu, SMK ini pun kembali memamerkan hasil tangan-tangan terampil siswa-siswanya.
“Kami menerima pesanan set meja-kursi tamu yang unik, didesain elegan, dan material yang ramah lingkungan,” tutur Kepala SMK PIKA Semarang, Marsono.
Sebagai informasi, bertempat di Hall 6 ICE BSD, stan Kemendikbudristek sukses menampilkan bahwa pendidikan vokasi Indonesia mampu menghadirkan inovasi-inovasi yang relevan dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan industri global.
Baca juga: Indonesia Butuh Penguatan Inovasi Vokasi Bidang Agro, Maritim, dan Pangan
|
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News