"Ini tentu pula menjadi afirmasi yang luar biasa untuk para santri yang tidak memiliki akses dan biaya untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi," kata Yaqut dikutip dari laman kemenag.go.id, Jumat, 11 Oktober 2024.
Cyber Islamic University dirancang untuk menyediakan pendidikan bagi masyarakat yang memiliki keterbatasan akses. Dengan konsep pendidikan jarak jauh, mahasiswa dapat mengikuti perkuliahan dari mana saja, termasuk wilayah pelosok yang sulit dijangkau. Program ini menjadi jawaban atas tantangan pemerataan pendidikan di Indonesia.
"Mereka bisa belajar dan meningkatkan keilmuannya melalui UIN Siber Syekh Nurjati tanpa harus datang ke kampus, bisa belajar di rumah dengan biaya yang ringan, bahkan mendapatkan beasiswa," ujar Yaqut.
Yaqut mengungkapkan UIN Siber Syekh Nurjati telah melayani lebih dari 4.200 mahasiswa yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia sejak dimulai pada tahun 2021. Dari jumlah tersebut, sebanyak 2.000 mahasiswa mendapatkan pembiayaan dari Beasiswa Indonesia Bangkit (BIB) yang didukung oleh Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).
Inisiatif ini tidak hanya memperluas akses pendidikan tinggi bagi masyarakat, tetapi juga memberikan solusi nyata bagi guru madrasah yang belum memiliki gelar sarjana, terutama yang berada di wilayah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T).
Baca juga: UIN Siber Syekhnurjati Cirebon Diharapkan Jadi Prototipe Pendidikan Masa Depan |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News