The Draft! bercerita tentang petualangan lima mahasiswa yang berlibur ke vila terpencil. Liburan berubah menjadi pengalaman menyeramkan ketika kelimanya menyadari hidup mereka dikendalikan oleh kekuatan supranatural yang nampaknya tidak terhentikan.
“Film ini menyajikan perpaduan unik antara elemen horor, komedi, dan pendekatan meta yang kreatif sehingga menjadikannya sebagai salah satu karya yang paling menonjol dalam festival,” ungkap Yusron dikutip dari laman ugm.ac.id, Jumat, 6 Desember 2024.
Ia bercerita dengan dukungan penuh dari Dana Indonesiana Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), dirinya sebagai sutradara, dua aktor utama Adhin Abdul Hakim dan Winner Wijaya, serta produser film Fani Pramuditya dapat hadir langsung di Toronto untuk menghadiri penayangan film dan mempromosikan The Draft! kepada khalayak global.
Baca juga: Keren! FIlm Pendek Karya Mahasiswa Vokasi UI Tayang di CGV, Ada yang Didaftarkan ke Piala Citra FFI 2023 |
Yusron mengungkapkan rasa bangga dan syukur atas pencapaian yang telah diraih oleh tim produksi film The Draft!. Menurutnya, tanpa dukungan dari Dana Indonesiana sangat mustahil membawa karya ini ke Toronto.
Penayangan The Draft! (Setan Alas!) di Toronto menjadi tonggak penting bagi perfilman Indonesia sekaligus sebagai ajang pembuktian kolaborasi antara institusi pendidikan tinggi dan pemerintah dapat melahirkan karya-karya kompetitif.
“Film ini adalah bukti bahwa kreativitas sivitas akademika Indonesia dapat bersaing di kancah internasional,” ucap dia.
Dalam ulasan yang diterbitkan oleh Paul Enicola pada 22 November 2024, The Draft! (Setan Alas!) dipuji sebagai karya yang ‘berani dan penuh kekacauan kreatif’. Enicola mengatakan film ini tidak hanya menyegarkan genre horor komedi tetapi juga menghadirkan pengalaman sinematik yang cerdas, mendalam, dan sangat menghibur.
The Draft! (Setan Alas!) menjadi film keempat besutan Yusron Fuadi setelah Pendekar Kesepian (2014), Tengkorak (2018), dan Bambang (2022). Film ini juga menyabet tiga penghargaan sekaligus di Jogja-NETPAC Asian Film Festival 2023 sebagai Best Film, Best Storytelling, dan Best Editing.
Yusron juga dipercaya menjadi sutradara proyek film layar lebar slasher mistik dengan judul Darah Nyai yang diproduksi oleh Imaginarium Pictures. “Saat ini, saya sedang mengerjakan proyek film Judgement dan merencanakan dua film berikutnya dari trilogi Tengkorak,” beber dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News