Ilustrasi mainan anak. DOK Freepik
Ilustrasi mainan anak. DOK Freepik

Ditiru Siswa, Konten Cyber Bullying dan Pornografi Rusak Psikologi hingga Emosi Pelajar

Ilham Pratama Putra • 01 Oktober 2024 09:36
Jakarta: Koordinator Nasional Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) Satriwan Salim menyebut penggunaan gawai dan akses internet siswa harus dibatasi. Utamanya di ruang pembelajaran.
 
Hal itu telah disadari banyak negara sehingga terbit pelarangan dan pembatasan penggunaan gawai di kelas. Termasuk ada aturan ketat yang disosialisasikan kepada orang tua di rumah terhadap penggunaan gawai oleh anak.
 
"Karena dari situ ada dampak buruk terhadap perkembangan psikologi, emosi, dan sosiologi anak. Karena gawai membawa mereka pada akses konten bully, pornografi, bahkan judi online," kata Satriwan dalam siaran langsung di akun Instagram @fomo_fokusmedcom dikutip Selasa, 1 Oktober 2024.  

Satriwan menyebut ke depan perlu ada gerakan pembatasan masif dan teregulasi terhadap penggunaan gawai dan akses internet bagi pelajar, termasuk di sekolah. Ia menilai anak yang mengakses konten pornografi hingga perundungan semakin tinggi.
 
"Ini data UNICEF yang menunjukkan ke kita jika anak-anak kita yang mengakses pornografi itu sudah tinggi termasuk cyber bullying," tutur dia.
 
Berdasarkan data Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dari 2023-2024 sebesar 59 persen remaja usia 17-19 tahun sudah melakukan hubungan seksual pranikah. Artinya, hubungan seksual pranikah terjadi di kalangan pelajar SMA.
 
"Bahkan mirisnya 14-17 tahun sudah 20 persen anak-anak kita melakukan hubungan seksual di luar nikah itu, itu SMP," ujar dia.
 
Satriwan mengatakan ini adalah kondisi darurat. Kekerasan seksual dan perilaku seksual menyimpang harus menjadi perhatian serius.  
 
Dia menekankan perlu ada gerakan nasional untuk pencegahan dan penanganan kasus kekerasan hingga kekerasan seksual. Dia berharap hal itu terjadi di pemerintahan baru era Presiden-Wakil Presiden Terpilih 2024-2029, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
 
"Pemerintahan baru harus menjalankan semacam aksi nasional bagaimana untuk pencegahan kekerasan dan kekerasan seksual di semua satuan pendidikan. Dan semua harus terlibat, sifatnya gerakan masih oleh semua stakeholder pendidikan," ujar dia.
 
Baca juga: Pemerkosa di Bawah Umur Makin Marak Efek Samping Kecanduan Pornografi

 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan