Jakarta: Kasus rudapaksa yang dilakukan pelaku di bawah semakin marak terjadi. Teranyar pemerkosaan disertai pembunuhan di Palembang menjadi sorotan.
Pakar keamanan siber vaksin.com Alfon Tanujaya mengatakan menyebut fenomena ini tak terlepas dari efek video porno yang semakin mudah diakses via internet. Efek candu video porno ini punya yang membuat psikologi anak terganggu.
“Kecanduan situs pornografi akan bersifat negatif untuk hidupnya, ini perlu menjadi perhatian serius dari pemerintah, bagaimana hal ini bisa ditangani,” kata Alfon dikutip dari Newsline di Metro TV, Rabu, 11 September 2024.
Kecanduan pornografi berpengaruh terhadap pola tindakan yang menyimpang hingga dapat berujung tindakan kriminal. Dia menyebut internet membuat anak-anak dengan mudah mengakses konten tersebut.
Hal ini semakin diperkuat temuan video porno pada ponsel anak. Karena itu, Alfons menilai pemerintah harus serius memberantas konten pornografi yang berdampak sangat buruk kepada anak-anak Indonesia.
"Hari ini saja beritanya ada di tiga lokasi, yang anak di bawah umur tidak bisa mengendalikan dirinya, lalu mencari korban dari lingkungan sekitarnya," tegas Alfon.
Pemblokiran situs pornografi bukan solusi
Alfon menilai Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) tak hanya bisa berhenti di pemblokiran domain situs yang selalu jadi strategi utama. Sebab, pornografi tak lagi hanya berseliweran di situs-situs.
“Rasanya sulit ya. Jadi, sekarang konten itu kan ada di dalam aplikasi," kata dia.
Dia menyebut konten pornogragsi bisa dengan mudah didapat dari aplikasi-aplikasi. Bahkan video porno kini kerap disebarkan di aplikasi sosial media seperti Facebook, YouTube, X (Twitter), Telegram, dan WhatsApp.
Karena itu, dia menilai peran orang tua sangat besar dalam mengontrol anak saat berselancar di dunia maya. Peran pengawasan, mengatur, dan mengendalikan akses anak ke internet sangat vital.
Dia juga menyebut peran penyedia aplikasi untuk menyaring konten-konten porno juga perlu diperkuat. (Victor Rodam)
Jakarta: Kasus rudapaksa yang dilakukan pelaku di bawah semakin marak terjadi. Teranyar pemerkosaan disertai pembunuhan di Palembang menjadi sorotan.
Pakar keamanan siber vaksin.com Alfon Tanujaya mengatakan menyebut fenomena ini tak terlepas dari efek video porno yang semakin mudah diakses via internet. Efek candu video porno ini punya yang membuat psikologi anak terganggu.
“Kecanduan situs pornografi akan bersifat negatif untuk hidupnya, ini perlu menjadi perhatian serius dari pemerintah, bagaimana hal ini bisa ditangani,” kata Alfon dikutip dari Newsline di Metro TV, Rabu, 11 September 2024.
Kecanduan pornografi berpengaruh terhadap pola tindakan yang menyimpang hingga dapat berujung tindakan kriminal. Dia menyebut internet membuat anak-anak dengan mudah mengakses konten tersebut.
Hal ini semakin diperkuat temuan video porno pada ponsel anak. Karena itu, Alfons menilai pemerintah harus serius memberantas konten pornografi yang berdampak sangat buruk kepada anak-anak Indonesia.
"Hari ini saja beritanya ada di tiga lokasi, yang anak di bawah umur tidak bisa mengendalikan dirinya, lalu mencari korban dari lingkungan sekitarnya," tegas Alfon.
Pemblokiran situs pornografi bukan solusi
Alfon menilai Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) tak hanya bisa berhenti di pemblokiran domain situs yang selalu jadi strategi utama. Sebab, pornografi tak lagi hanya berseliweran di situs-situs.
“Rasanya sulit ya. Jadi, sekarang konten itu kan ada di dalam aplikasi," kata dia.
Dia menyebut konten pornogragsi bisa dengan mudah didapat dari aplikasi-aplikasi. Bahkan video porno kini kerap disebarkan di aplikasi sosial media seperti Facebook, YouTube, X (Twitter), Telegram, dan WhatsApp.
Karena itu, dia menilai peran orang tua sangat besar dalam mengontrol anak saat berselancar di dunia maya. Peran pengawasan, mengatur, dan mengendalikan akses anak ke internet sangat vital.
Dia juga menyebut peran penyedia aplikasi untuk menyaring konten-konten porno juga perlu diperkuat.
(Victor Rodam) Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(SUR)