"Tidak hanya matematika, tapi juga sains dan teknologi," kata Mu'ti di Kompleks Kemendikbudristek, Senayan, Jakarta, Senin, 28 Oktober 2024.
Selain itu, ia menekankan pentingnya memberikan pendidikan karakter kepada siswa. "Pentingnya penguatan pendidikan karakter ini juga jadi perhatian," ujar Mu'ti.
Mu'ti mengatakan penguatan kualitas pendidikan melalui matematika, sains dan teknologi guna meningkatkan numerasi dan literasi siswa. Saat ini, skor Programme for International Student Assessment (PISA) Indonesia masih rendah.
Skor PISA Indonesia pada 2018 untuk kemampuan membaca sebesar 371. Sedangkan, di 2022 menurun menjadi 359.
Selanjutnya, skor matematika di 2018 sebesar 379 turun menjadi 366 di 2022. Skor kemampuan sains turun dari 379 pada 2018 menjadi 366 di tahun 2022.
Sementara itu, ranking PISA Indonesia untuk membaca pada 2018 ada di posisi 74 dan menjadi ranking 71 di 2022. Ranking matematika naik dari 73 pada 2018 menjadi ranking 70 di 2022.
Pada literasi sains, Indonesia menempati ranking 71 pada 2018 dan menempati ranking 67 pada tahun 2022. PISA 2018 diiktui 79 negara, sedangkan PISA 2022 diikuti 81 negara yang terdiri dari 37 negara Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) dan 44 negara mitra.
Sampel PISA dipilih acak oleh OECD agar mewakili populasi siswa usia 15 tahun di tiap negara. Di Indonesia, sampel berasal dari seluruh wilayah, termasuk daerah-daerah tertinggal.
Baca juga: Prabowo Minta Matematika Dikenalkan Sejak TK, Jerome Polin Bikin Parodi Ini |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News