Dosen Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen, Fakultas Ekologi Manusia (IKK Fema) IPB University Istiqlaliyah Muflikhati. DOK IPB
Dosen Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen, Fakultas Ekologi Manusia (IKK Fema) IPB University Istiqlaliyah Muflikhati. DOK IPB

Pakar IPB Bagikan Strategi Menabung untuk Generasi Sandwich

Renatha Swasty • 11 Juli 2022 13:14
Jakarta: Fenomena generasi sandwich mulai banyak dibicarakan akhir-akhir ini. Generasi sandwich ialah kondisi ketika generasi muda (orang dewasa) harus membiayai dua generasi lainnya yaitu anak-anak dan generasi tua, di samping tentunya membiayai diri sendiri.   
 
Generasi sandwich memiliki beban finansial lebih besar ketimbang generasi muda pada umumnya yang hanya membiayai diri sendiri dan keluarga inti. Hal ini membuat generasi sandwich kesulitan menabung. 
 
Dosen Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen, Fakultas Ekologi Manusia (IKK Fema) IPB University Istiqlaliyah Muflikhati membagikan strategi menabung untuk generasi sandwich. Istiqlaliyah menjelaskan hal terpenting ialah perencanaan dalam pengelolaan keuangan. Salah satu bentuknya dengan menabung.  
 
“Sebenarnya menjadi generasi sandwich itu dianggap beban atau tidak tergantung dari mindset kita. Jika dianggap beban akan menjadi beban, sebaliknya jika dianggap sebagai ibadah, maka akan terasa ringan atau biasa saja. Kalau memberi nafkah kepada anak dan istri merupakan suatu kewajiban dan nafkah yang paling utama menurut agama, maka memberi nafkah kepada orang tua, juga tidak kalah utamanya karena merupakan salah satu perwujudan bakti kepada orang tua," kata Istiqlaliyah dalam keterangan tertulis, Senin, 11 Juli 2022. 

Dia menuturkan memberi nafkah kepada orang tua akan memperlancar rezeki. Kuncinya, memiliki perencanaan keuangan yang baik sejak muda.
 
"Di samping generasi sandwich, sekarang juga masih banyak generasi muda yang masih menggantungkan hidupnya kepada orang tuanya (daging di atas dua roti). Hal tersebut seharusnya tidak terjadi, jika sejak muda sudah melakukan manajemen keuangannya dengan baik, salah satunya dengan rutin menabung,” kata Istiqlaliyah. 
 
Adapun strategi menabung yang ditawarkan Istiqlaliyah, pertama, mengganti paradigma dari “menabung itu kalau ada sisa” menjadi “pendapatan harus disisihkan dulu untuk tabungan baru untuk pengeluaran lainnya”.
 
“Jadi, kuatkan tekad untuk menyisihkan sebagian, 10 persen atau berapa saja setiap memperoleh pendapatan untuk ditabung," kata dia. 
 
Istiqlaliyah menjelaskan prinsip alokasi pendapatan adalah 3S. Yaitu spending, pengeluaran untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari; saving, menabung atau investasi; dan sharing, berbagi, atau sedekah, infaq, dan lain-lain yang akan menjadi tabungan untuk akhirat. 
"Jadi, gemar menabung tidak harus menjadi pelit. Yakinlah bahwa berbagi itu pasti akan diganti oleh Allah dengan yang lebih baik," tutur dia. 
 
Kedua, agar bisa menabung, pengeluaran harus lebih kecil ketimbang pendapatan atau tidak besar pasak daripada tiang. Istiqlaliyah menyebut untuk mendahulukan kebutuhan ketimbang keinginan. 
 
“Ketiga, usahakan untuk mencatat pengeluaran dan pendapatan. Jangan tergoda dengan iming-iming pay later atau utang, karena umumnya utang itu ada biaya atau bunganya,” tutur dia. 
 
Adapun sebaiknya menabung di tempat yang tidak mudah diambil. Misal, celengan dari kaleng atau membuka rekening tabungan di bank yang tidak ada Anjungan Tunai Mandiri (ATM).
 
“Mulai berinvestasi. Sekarang banyak tersedia aplikasi yang memungkinkan anak muda untuk menginvestasikan uangnya dengan jumlah yang terjangkau. Tapi, perlu dipelajari dulu aplikasi yang sudah aman atau yang sudah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK),” tutur dia. 
 
Lalu, mengajarkan atau menyosialisasikan manajemen keuangan kepada anak sejak dini. Sehingga, akan menjadi kebiasaan yang baik.
 
“Strategi ini dapat dilakukan oleh siapa pun, artinya tidak hanya untuk seluruh generasi sandwich. Sebab menabung, bukanlah sebagai suatu tren namun juga kebutuhan untuk mempersiapkan hari tua agar nantinya tidak membebani anak atau orang lain,” tutur dia. 
 
Baca juga: Memiliki Banyak Beban, Generasi Sandwich Butuh Solusi Keuangan
 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan