COMMUNITY

Memiliki Banyak Beban, Generasi Sandwich Butuh Solusi Keuangan

A. Firdaus
Jumat 11 Maret 2022 / 19:33
Jakarta: Generasi sandwich dianggap menghambat masyarakat usia porduktif mempersiapkan dana hari tua atau bekal di masa pensiun. Sehingga diperlukan solusi untuk memutus rantai generasi sandwich.

Generasi sandwich merupakan generasi orang dewasa yang harus menanggung hidup 3 generasi yaitu orang tuanya, diri sendiri, dan anaknya. Kondisi tersebut dianalogikan seperti sandwich dimana sepotong daging terhimpit oleh 2 buah roti..

Hasil survei Katadata Insight Center pada September 2021 yang dilakukan pada 1.828 responden berusia 25-45 tahun yang tersebar di seluruh Indonesia menyebutkan, 83,6% Sandwich Generation di Indonesia percaya kalau mereka mampu merawat tanggungan dengan baik.

Faktanya hanya 13,4% yang memiliki kesiapan finansial dalam memenuhi kebutuhan pokok, menabung, dan berinvestasi. Data tersebut menunjukkan diperlukannya upaya panjang dalam memutus generasi sandwich pada usia produktif.

Otoritas Jasa Keuangan menyatakan upaya memutus rantai generasi sandwich bukanlah hal mudah. Diperlukan konsistensi besar untuk dilakukan termasuk dengan memiliki asuransi, tabungan rencana, hingga program pensiun.

Sejalan dengan pernyataan tersebut, Kementerian Keuangan menyebutkan bahwa berdasarkan peta demografi, Indonesia memiliki jumlah penduduk usia produktif (usia 15-64 tahun) sebanyak 191 juta jiwa dengan 5,6 juta penduduk adalah investor ritel yang artinya baru 3% dari penduduk usia produktif ini yang memanfaatkan peluang investasi di Indonesia.

Untuk itu diperlukan sebuah solusi memutus rantai generasi sandwich, seperti investasi yang dihasilkan dari kolaborasi AIA Financial dengan CIMB Niaga, yaitu Fortuna Income Protection.

Menurut Presiden Direktur AIA, Sainthan Satyamoorthy, produk ini dirancang khusus untuk proteksi jiwa dan perencanaan dana pensiun. Nantinya produk ini turut berkontribusi dalam memutus rantai generasi sandwich pada usia produktif.

"Dengan fitur yang fleksibel, kami optimis peluncuran Fortuna Income Protection dapat diterima dengan baik, sehingga mampu membantu generasi masa depan memiliki kebebasan finansial melalui perencanaan keuangan yang matang," ucap Sainthan.

Sementara Presiden Direktur CIMB Niaga, Lani Darmawan mengatakan, sebagian besar nasabah CIMB Niaga merupakan nasabah dengan berusia produktif dan merupakan generasi sandwich. Oleh karena itu kami optimis Fortuna Income Protection dapat menjadi pilihan solusi perencanaan finansial yang akan memberikan kemudahan untuk generasi penerus pada usia produktif dalam merencanakan keuangan di masa depan dengan nyaman.

"Kami percaya Fortuna Income Protection dapat menjaga kesiapan dana hari tua dengan satu proteksi yang melindungi jutaan mimpi dan ciptakan kebebasan finansial pada masa pensiun yang akan datang," terang Lani.

Fortuna Income Protection memiliki pilihan masa bayar premi mulai dari 5-20 tahun, yang dibayarkan per tahun pada usia produktif. Setelah menyelesaikan masa bayar premi, pada tahun-tahun berikutnya nasabah akan menikmati nilai tunai sebesar 35%-130% dari premi tahunan yang akan dibayarkan setiap tahunnya selama 15-30 tahun. Tergantung dari pilihan skema yang menjadi pilihan nasabah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(FIR)

MOST SEARCH