Plt. Kepala Pusat Kurikulum dan Pembelajaran, Kemendikbudristek, Zulfikri Anas menerangkan bahwa kurikulum prototipe ini pun akan mampu memecahkan masalah pembelajaran akibat pandemi. Salah satunya, untuk menghadapi learning loss.
"Kurikulum prototipe memiliki beberapa karakteristik utama yang mampu mendukung pemulihan pembelajaran," kata Zulfikri dalam keterangannya, Jumat, 24 Desember 2021.
Lewat kurikulum prototipe, kata dia, learning loss diatasi dengan pengembangan softskills dan karakter. Kurikulum itu juga akan fokus pada materi esensial, dan fleksibilitas bagi guru untuk melakukan pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan murid.
Baca: Konsep Kurikulum Baru Disebut Mirip Kurikulum Cambridge
Selain itu, Kurikulum prototipe ini juga diharapkan dapat membantu anak dalam mengembangkan potensi dan bakatnya. Orientasi pembelajaran pun dibuat semakin holistik dan berbasis kompetensi.
"Jadi bukan lagi berbasis konten serta dirancang sesuai kebutuhan sekolah dan peserta didik,” ungkap Zulfikri.
Ia menekankan, sekolah diberikan kebebasan untuk memilih apakah akan menggunakan kurikulum tersebut atau tidak. Hingga saat ini, kurikulum baru itu disebut sudah diuji di 2.500 Sekolah Penggerak
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News