Siswa tengah membaca buku pelajaran di dalam kelas. Foto:  Kemendikbud/Dok. BKLM.
Siswa tengah membaca buku pelajaran di dalam kelas. Foto: Kemendikbud/Dok. BKLM.

2 Tahun Jokowi-Ma'ruf

Jokowi Harus Minta Nadiem Buat Sistem Penilaian Pendidikan yang Komprehensif

Ilham Pratama Putra • 15 Oktober 2021 14:07
Jakarta: Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin telah mamasuki masa kerja di tahun kedua. Untuk dunia pendidikan, pendiri Rumah Literasi 45, Andreas Tambah memberi pekerjaan rumah (PR) kepada kedua pemimpin negara tersebut.
 
Dia meminta agar Jokowi-Ma'ruf mampu mendorong Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makarim untuk membuat sistem penilaian pendidkan yang komprehensif. Satu sistem yang mampu merangsang peningkatan literasi para peserta didik.
 
"Pemerintah perlu membuat sistem penilaian yang komprehensif, yang membuat peserta didik lebih kreatif dengan banyak membaca dan menulis, artinya literasinya harus meningkat," kata Andreas dari Komnas Pendidikan kepada Medcom.id, Jumat, 15 Oktober 2021.

Diakui Andreas, Nadiem telah merancang dan kini sekolah tengah menjalankan Asesmen Nasional (AN). Namun AN dinilai belum akan menjawab bagaimana peningkatan mutu dunia pendidikan.
 
"Yang saya perhatikan adalah terkait dampak dari AN. Bila pemerintah, sekolah atau guru, dan masyarakat tidak mengantisipasinya dengan baik maka minat belajar anak akan turun," sebut dia.
 
Baca juga:  2 Tahun Jokowi-Ma'ruf, Asesmen Nasional Jadi Pertaruhan Keberhasilan Pendidikan
 
Menurutnya, Asesmen Nasional tak segagah Ujian Nasional (UN). Saat UN, dia menilai para peserta didik lebih giat untuk belajar.
 
"Saat UN paling tidak bagi anak-anak di kelas terakhir harus belajar, bila tidak maka tidak lulus. Tapi dengan adanya AN semangat itu tdak ada lagi. Peserta didik makin santai," tutupnya.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan