Ia justru mendapatkan banyak dukungan dari pemerintah desa dan bahkan para pemuda di desa itu. Pada 11 Mei 2021, ia melaporkan pendirian SSB itu kepada Bupati Kupang Korinus Masneno. Respons positif pun diperoleh Ever atas SBB yang didirikan itu.
Motivasinya untuk membangun SBB ini karena ia melihat potensi dan bakat sepak bola dimiliki anak-anak di Amarasi Barat. Sedangkan keberadaan SSB bisa menjadi sarana anak-anak setempat untuk mempelajari sepak bola secara profesional.
Dengan motivasi inilah, ia pun menggandeng dua tokoh sepak bola dan mantan pemain bola di NTT, Jems Bana, sebagai pelatih di SSB dan Ancelo Sanu yang saat ini aktif sebagai pemain bola Kota Kupang, sebagai asisten pelatih di SSB. Mereka sebagai kekuatan SSB tersebut untuk mencetak bibit-bibit pemain yang nantinya bisa diorbitkan ke level nasional.
"Misi kami yakni bisa mencetak bibit-bibit pemain yang nantinya bisa diorbitkan ke level nasional," jelasnya.
Saat ini, sekitar 50 anak usia dini belajar sepak bola secara gratis di SSB tersebut. Mereka anak-anak usia 12 tahun, 16 tahun, hingga 19 tahun.
Ia bersyukur karena dari sejumlah anak binaannya ada salah satu anak yang akhirnya terpilih masuk dalam skuad Kabupaten Kupang untuk turnamen Liga 3 El Tari Cup di Lembata pada 2021. Namun pelaksanaan laga itu ditunda.
Dia mengaku beruntung karena sebagai anggota Polri juga terpanggil untuk menciptakan sumber daya manusia (SDM) unggul melalui cabang olahraga. Bakat anak maupun remaja di kecamatan Amarasi Barat dapat disalurkan ke hal-hal yang positif lewat sepak bola.
Ever berharap pemerintah dan semua elemen masyarakat setempat dapat memberikan dukungan terhadap kelangsungan SSB. Sebab, selama ini, dalam membentuk dan menghidupi SSB, ia harus menguras uangnya sendiri, antara lain untuk penyediaan berbagai perlengkapan latihan.
Hingga saat ini, perlengkapan anak-anak SSB untuk berlatih masih terbatas. Apalagi SSB tersebut belum ada sponsor. Hingga saat ini, pencarian sponsor untuk kelangsungan SBB masih dilakukan.