Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Muhadjir Effendy mengatakan, para guru sekarang ini tidak lagi boleh hanya memiliki kapasitas sesuai dengan keahlian kadar keilmuannya.
“Kita membuat program namanya keahlian ganda, yaitu guru-guru terutama guru adaptif yang punya keahlian murni kita sekolahkan lagi,” kata Muhadjir di Jakarta, Jumat 9 November 2018.
Program guru keahlian ganda ini salah satunya dilakukan untuk mengatasi persoalan kekurangan guru produktif di SMK. Guru dengan keahlian ganda juga merupakan salah satu bagian dari program revitalisasi SMK.
Sebagai contoh guru fisika, demi mengembangkan potensinya, mereka akan dikirimkan ke perusahaan-perusahaan. Dengan begitu, mereka tidak saja memberikan teori namun juga mengaplikasikan langsung keilmuannya.
Baca: Lulusan SD Jarang Menganggur Jadi Ancaman Demografi
Muhadjir mengatakan, program ini bertujuan agar guru-guru adaptif seperti guru kimia, fisika, biologi dan bahasa Inggris agar lebih produktif. Hasilnya dari program ini cukup membuahkan hasil.
“Misalnya guru fisika masuk otomatif itu lebih bagus dibanding dulu background-nya betul-betul murni, karena dia memiliki dasar dan dia juga sudah senior,” ujar Mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) ini.
Muhadjir menambahkan, program guru adaptif ini semakin banyak peminatnya. Namun, terkendala minimnya perusahaan yang ingin merekrut mereka.
“Dan kita tinjau guru yang berkeahlian ganda ini. Hanya sekarang mengalami penurunan saat ini peminatnya masih banyak karena tidak ada take off,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News