IJOSH, jurnal Unair terindeks Scopus. DOK Unair
IJOSH, jurnal Unair terindeks Scopus. DOK Unair

IJOSH, Jurnal Kesehatan dan Keselamatan Kerja Unair Terindeks Scopus

Renatha Swasty • 30 November 2023 15:38
Jakarta: Universitas Airlangga (Unair) menambah jurnalnya ke dalam daftar prestisius terindeks Scopus. Jurnal tersebut adalah Journal of Occupational Safety and Health (IJOSH), diterbitkan oleh Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga dengan dukungan AHKKI, PAKKI Wilayah Jawa Timur, dan IIHA.
 
“Saat ini, jumlah jurnal Unair yang terindeks Scopus sebanyak 11 jurnal dengan 4 jurnal dari FKM," ucap salah satu Managing Editor, Putri Ayuni Alayyannur, dikutip dari laman unair.ac.id, Kamis, 30 November 2023.
 
Jurnal IJOSH bertujuan menerbitkan original articles dan review articles tentang perkembangan terkini terkait kesehatan dan keselamatan kerja. Jurnal yang terbit tiga kali setahun dalam bahasa Inggris tersebut telah mendapatkan sertifikasi sebagai Jurnal Ilmiah hingga Agustus 2026.

Keberhasilan IJOSH terindeks Scopus tak terlepas dari kerja Editor in Chief Abdul Rohim Tualeka, Managing Editor Putri Ayuni Alayyannur, Managing Editor Shintia Yunita Arini, dan Section Editor Perin Wulan Yuliyah.
Pencapaian ini ditandai dengan pengindeksan resmi Jurnal IJOSH pada Sabtu, 14 Oktober 2023.
 
Jurnal IJOSH memiliki fokus utama pada Occupational Safety and Health, memperluas wawasan dengan membahas berbagai aspek, termasuk Taksikologi Industri, Industrial Hygiene, Psikologi Industri, Ergonomi, Fire Protection System, Manajemen Keselamatan, dan Analisis Risiko.
 
Jurnal IJOSH menjadi panduan kaya pengetahuan bagi pembaca yang tertarik dalam menggali dimensi-dimensi penting kesehatan dan keselamatan di lingkungan industri.
 
“Latar belakang dan perjalanan menuju terindeksnya jurnal ini di Scopus melibatkan arahan dari FKM dan dukungan dari Lembaga yang menaungi IJOSH, yaitu LIPJPHKI. Kami melakukan benchmarking dengan berbagai jurnal yang sudah terindeks Scopus, baik di dalam maupun di luar negeri,” beber Putri.
 
Putri mengatakan dalam menjalankan proses editorial jurnal IJOSH, fokus diberikan pada seleksi artikel melalui serangkaian tahapan yang ketat. Proses tersebut mencakup screening artikel, pemeriksaan plagiasi, review blind oleh dua reviewer sesuai bidang keilmuannya, serta serangkaian proses editorial termasuk tindak lanjut hasil dari reviewer, pengecekan artikel per kata, dan konsistensi dalam penulisan.
 
“Beberapa author menilai sesi editorial merupakan sesi panjang, namun kami tetap bersikukuh untuk menjalankan setiap tahapan tersebut demi menghasilkan artikel berkualitas,” tutur Putri.
 
Putri berharap ke depan IJOSH semakin terkenal hingga ke seluruh dunia. Sebab, tim merasa diversitas penulis IJOSH masih belum merata yang mayoritas masih berasal dari Benua Asia dan Afrika.
 
Selain itu, ia masih jarang mendapatkan artikel dengan penulis yang berasal dari Benua Amerika, Eropa, dan Australia.
 
Baca juga: Tips Tembus Scopus, Bocoran dari Para Pengelola Jurnal Ilmiah

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan