Banyak amalan yang bisa dilaksanakan pada bulan Syawal ini, salah satunya adalah melaksanakan puasa Syawal 6 hari.
Selain puasa Syawal 6 hari, ternyata ada sejumlah amalan sunah lainnya yang dapat dilaksanakan saat bulan Syawal untuk melengkapi ibadah setelah Ramadan lho! Berikut Medcom.id telah merangkum beberapa amalan lainnya:
1. Puasa Syawal 6 hari
Puasa enam hari di bulan Syawal memiliki keutamaan seperti puasa sepanjang tahun. Sebagaimana disebutkan dalam riwayat yang berasal dari Abu Ayub Al Anshari, Rasulullah SAW bersabda:
“Barang siapa berpuasa Ramadan lalu melanjutkannya dengan puasa enam hari di bulan Syawal, maka itu setara dengan puasa sepanjang tahun.” (HR Muslim, Imam Ahmad juga meriwayatkan dari hadits Jabir).
2. Puasa Senin Kamis
Hari Senin dan Kamis disebutkan sebagai hari diperiksanya amal seseorang. Sebabnya, Rasulullah SAW menganjurkan umat Islam untuk berpuasa sunah pada dua hari tersebut, khususnya di bulan Syawal.Amalan ini dijelaskan dalam hadis riwayat Imam Tirmidzi, sebagai berikut:
“Aisyah (semoga Allah SWT rida kepadamu) menceritakan, Rasulullah SAW biasa puasa pada hari Senin dan Kamis).”
3. Menikah
Selain berpuasa, amalan lain di bulan Syawal yang sunah untuk dikerjakan adalah menikah. Muslim yang menikah di bulan Syawal diyakini akan mendapat limpahan kebaikan. Hal tersebut dijelaskan dalam hadis Muslim. Istri Rasulullah SAW, ‘Aisyah Radhiyallahu Anha meriwayatkan:“Rasulullah SAW menikahiku pada bulan Syawal dan berkumpul denganku pada bulan Syawal, maka siapa di antara istri-istri belia yang lebih beruntung dariku?” (HR Muslim).
Baca juga: Ini Alasan Umat Islam Dianjurkan Menikah saat Bulan Syawal |
4. Iktikaf
Iktikaf tak hanya dilakukan saat bulan Ramadan, tetapi juga di bulan Syawal terutama jika seorang muslim tidak melakukan iktikaf saat Ramadan. Iktikaf sendiri berarti berdiam diri di dalam masjid dan melakukan berbagai amalan serta ibadah seperti salat, membaca al-quran dan berdzikir.5. Silaturahmi
Syawal adalah bulan yang baik untuk menyambung tali silaturahmi. Anjuran dan perintah untuk menjalin tali silaturahmi disebutkan dalam sebuah hadis dari Abu Ayyub Al Anshori, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah ditanya tentang amalan yang dapat memasukkan ke dalam surga, lantas Rasulullah menjawab:
Artinya: “Sembahlah Allah, janganlah berbuat syirik pada-Nya, dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat, dan jalinlah tali silaturahmi (dengan orang tua dan kerabat).” (HR. Bukhari no. 5983).
Selain mendapatkan keutamaan berupa kelapangan rezeki dan juga perwujudan keimanan seseorang, menyambung tali silaturahmi juga dapat mencegah diri kita dari dosa yang menjerumuskan kita ke dalam api neraka.
6. Salat Malam dan Ibadah Sunah lainnya
Bulan Syawal hadir sebagai penyempurna amalan-amalan yang tidak dapat dilaksanakan saat bulan Ramadan. Untuk itu meskipun Ramadan telah selesai, umat muslim dianjurkan untuk terus menjaga salat malam dan ibadah sunah lainnya.Baca juga: Terus Beramal, Walau Ramadan Berlalu |
7. Puasa Ayyamul Bidh
Amalan sunnah di bulan Syawal lainnya adalah puasa Ayyamul Bidh. Puasa sunnah ini dikerjakan setiap tangal 13, 14, dan 15 (dari bulan Hijriah) setiap bulannya. Dalam riwayat Bukhari yang berasal dari Abdullah bin ‘Amr bin Al ‘Ash RA disebutkan, salah satu keutamaan dari puasa Ayyamul Bidh adalah seperti berpuasa sepanjang tahun. Keutamaan ini juga dijelaskan dalam riwayat Abu Daud..jpg)
Artinya: “Rasulullah SAW berpesan kepadaku tiga hal yang aku tidak meninggalkannya hingga aku mati, yaitu berpuasa setiap tiga hari pada setiap bulannya, mengerjakan dua rakaat salat duha, serta salat witir sebelum tidur.” (HR Bukhari dan Muslim).
8. Bersedekah
Sedekah merupakan amalan yang dianjurkan oleh Rasulullah untuk dilakukan kapanpun. Sedekah sebaiknya dilakukan segera sebagai salah satu bentuk ungkapan syukur atas nikmat Allah SWT. Amalan ini sangat dicintai Allah SWT, sehingga diberikan balasan dan pahala yang berlipat ganda bagi setiap muslim yang mengerjakannya.Dengan melaksanakan sedekah, maka kita akan memiliki rasa empati yang tinggi, terhindar dari sifat kikir dan selalu bersyukur, serta membukakan pintu rezeki dari arah manapun. Jadi sedekah tidaklah mengurangi harta. Sebaliknya, sedekah malah akan membuka pintu rejeki selebar-lebarnya. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

Artinya: “Sedekah tidaklah mengurangi harta.” (HR. Muslim no. 2558, dari Abu Hurairah).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News