Kampus IPB University. Dok IPB University
Kampus IPB University. Dok IPB University

Tingkatkan Kualitas Green Campus, IPB Genjot Edukasi Pengolahan Sampah

Arga sumantri • 05 Oktober 2020 12:36

Selama pandemi, program green campus di IPB tetap diterapkan, misalnya program Linking to Learning on Campus. Program ini mewajibkan dosen untuk menyampaikan mengenai green campus dan sustainable living pada mahasiswanya selama satu menit, sebelum dan setelah kegiatan belajar mengajar dilakukan. Hal tersebut merupakan komitmen untuk melaksanakan green campus demi terwujudnya kampus berkelanjutan.
 
Berdasarkan penilaian Universitas Indonesia (UI) GreenMetric 2019, IPB University masih perlu peningkatan poin pada kriteria energy and climate change, serta water dan waste. Walaupun secara keseluruhan, IPB University menempati peringkat dua di Indonesia dan peringkat 40 di dunia sebagai kampus berkelanjutan.
 
Aceng mengatakan green transportation mengalami penurunan dan pengelolaan sampah belum maksimal, terutama untuk limbah cair. Potensi penurunan poin pada kriteria transportasi kendaraan ramah lingkungan seperti mobil listrik tidak berfungsi lagi. Pun tidak ada pembatasan akses kendaraan masuk dan pembatasan parkir. Penerapan tarif izin melintas hanya diterapkan bagi kendaraan bukan warga IPB.

Baca: 10 Kampus 'Terhijau' Versi UI GreenMetric 2019
 
Aceng menambahkan, pengelolaan sampah padat belum maksimal karena sampah belum terpilah dari sumbernya. Masih sering ditemukan sampah bercampur tidak terpisah sesuai kriteria. Padahal, bak sampah, penampungan sementara, kendaraan pengangkut sampai alat proses di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sudah siap. 
 
"Inilah tantangan terberat mengedukasi warga agar sadar memilah sampah, " ungkap Aceng.
 
Saat ini, menurutnya, target yang diutamakan adalah mengedukasi mahasiswa baru IPB University di asrama mengenai pengolahan sampah. Selain mahasiswa baru, edukasi juga bakal terus dilakukan kepada dosen, tenaga kependidikan, serta para pemangku kepentingan.
 
"Stakeholder pendidikan bagaimana mereka bisa bersama-sama melakukan perubahan cara berpikir, cara pandang bahwa sampah akan terolah jika sampah itu sudah terpilah. Ini merupakan gerakan moral yang memerlukan ketahanan, kesabaran dan upaya kita bersama," paparnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan