Ali tertarik dengan ilmu hukum sedari lama. Dia menagku ketertarikannya pada ilmu hukum diturunkan dari sang ibunda.
Baginya, ilmu hukum merupakan ilmu unik dan patut didalami sebagai generasi penerus bangsa. Dia mengaku haus akan pengetahuan dan ilmu baru merupakan salah satu caranya untuk menyelami lebih dalam soal ilmu hukum.
“Sosok ibu merupakan salah satu sosok berpengaruh dalam hidup dan studi saya. Ia selalu memberikan wejangan, nasihat, serta menjadi sosok pendukung utama saya tidak berhenti untuk belajar hingga masa tua karena bekal ilmu akan kekal selamanya,” kata Ali dikutip dari laman unair.ac.id, Senin, 12 Agustus 2024.
Dia menyalurkan ketertarikannya dengan ilmu hukum lewat berbagai organisasi-organisasi di kampus. Selama studi, dia tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dan menjabat sebagai ketua pada tahun 2021 hingga 2022.
Ali juga tergabung dalam organisasi HIPMI PT (Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Perguruan Tinggi) Surabaya periode 2022/2023 dan DPW HPN Jatim (Himpunan Pengusaha Nahdliyin) periode 2023 hingga 2028.
Dia mengaku bukan perkara mudah menyelaraskan kesibukan organisasi dan perkuliahan. Selama studi, ia kerap kali kewalahan dan frustasi akan rutinitasnya yang padat. Namun, hal itu bukan menjadi alasan tidak lulus tepat waktu.
“Selayaknya mahasiswa lainnya, saya juga kerap kewalahan dan sulit untuk memahami materi yang diberikan oleh dosen. Menurut saya, hal ini tidak menghalangi saya untuk bertanggung jawab untuk menuntaskan studi dengan tepat waktu,” tutur Ali.
Cobaan demi cobaan dihadapi selama studi. Hal tersebut membentuk pribadinya menjadi lebih kuat dan siap menghadapi tekanan. Proses yang cukup panjang ini menjadi pembelajaran berarti bagi Ali.
“Karena ketika Tuhan ingin memberikan derajat tinggi, maka Tuhan akan menghancurkan dirimu. Setelah mengalami kehancuran, Tuhan akan menata ulang. Melalui suatu proses yaitu dengan cara penempaan yang luar biasa. lalu setelah penempaan itulah dirimu akan menjadi seseorang yang kuat,” tutur dia.
Sosok Khofifah Indar Parawansa tidak hanya menjadi orang yang berjasa bagi Jawa Timur, namun juga menjadi panutan bagi seluruh anaknya. Kiprahnya dalam memimpin Jawa Timur turut menginspirasi Ali menentukan jenjang kariernya.
“Sedari dulu saya memiliki cita-cita sebagai seorang pengacara dan politisi. Pasca studi sarjana, saya akan melanjutkan studi magister ilmu hukum serta akan berkecimpung dalam dunia perpolitikan seperti ibu,” beber dia.
Baca juga: Kisah I Gede Wahyudi, Penerima KIP-K yang Jadi Wisudawan Terbaik FKH Unair |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News